Perkuat Rekomendasi Kebijakan, TF ESC B20 Tambahkan Target Kinerja dan SDG's

2022-05-27T14:20:51.000Z

Penulis:Yunike Purnama

Editor:Yunike Purnama

Pertemuan antar anggota bertajuk The Fourth Task Force Call Meeting yang diadakan secara daring.
Pertemuan antar anggota bertajuk The Fourth Task Force Call Meeting yang diadakan secara daring.

JAKARTA - Task Force Energy, Sustainability and Climate (TF ESC) B20 terus memantapkan langkah menghasilkan rekomendasi kebijakan dalam Presidensi G20 Indonesia melalui pertemuan antar anggota bertajuk The Fourth Task Force Call Meeting yang diadakan secara daring.

Dipimpin langsung oleh Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati selaku Chair, pertemuan ini diikuti oleh sekitar 140 peserta yang terdiri dari Deputy Chair Task Force ESC Agung Wicaksono, Policy Manager Task Force ESC Oki Muraza, 8 Co-Chairs Task Force ESC B20 dan para anggota B20 yang berasal dari 19 industri dan 25 negara.

Pada pertemuan ke-4 ini, salah satu fokus pembahasan adalah penambahan aspek SDG’s dan Key Performance Indicator (KPI) ke dalam rekomendasi kebijakan.

“Berdasarkan hasil diskusi antara Task Force dan Dewan Pelaksana, telah disepakati bahwa seluruh Task Force B20 perlu mengaitkan tujuan-tujuan SDGs yang relevan dengan rancangan rekomendasi kebijakan serta menyusun KPI sebagai indikator pemantauan dalam rancangan kebijakan,” ujar Nicke dalam keterangan resmi pada Jumat, 27 Mei 2022.

Selain itu, Nicke juga kembali menyampaikan tujuan utama dari forum ini adalah untuk memastikan proses yang inklusif dalam penyusunan rekomendasi dan kebijakan di mana seluruh anggota Task Force memiliki kesempatan dalam menyampaikan pandangannya.

“Saya berharap, kita dapat bekerja sama dalam menyusun usulan kebijakan yang efektif dan dapat diimplementasikan serta mampu mewakili kepentingan komunitas bisnis  dari negara anggota B20,” imbuh Nicke.

Manager Policy TF ESC B20, Oki Muraza selanjutnya menjelaskan beberapa usulan KPI dalam rekomendasi kebijakan yang diharapkan dapat menjadi indikator dalam memantau jalannya rekomendasi kebijakan, di antaranya peningkatan persentase energi terbarukan dari total pasokan energi global dan penciptaan lapangan pekerjaan yang berhubungan dengan energi bersih dan teknologi rendah emisi.

“KPI ini kami susun mempertimbangkan kebijakan yang telah dibuat pada presidensi B20 Italia dengan menambahkan beberapa aspek yang sejalan dengan rekomendasi kebijakan B20 tahun ini,” kata Oki.

Selain itu, rekomendasi kebijakan yang disusun dipastikan pula sejalan untuk mencapai target Sustainable Development Goals (SDGs), seperti terkait energy bersih yang terjangkau (SDG No. 7  Affordable and Clean Energy) dan terkait aksi iklim (SDGs No. 13 Climate Action).

Pada kesempatan yang sama, Deputy Chair TF ESC, Agung Wicaksono menjelaskan TF ESC masih memiliki 1 kali jadwal TF Call di bulan Juni 2022 sebagai momen untuk menyampaikan rekomendasi kebijakan final. Agung mengharapkan, dalam rentang waktu yang singkat ini, anggota TF dapat terus memberikan masukan dan pandangan dalam penyusunan rekomendasi kebijakan yang berdampak dan dapat ditindaklanjuti oleh kepemimpinan G20.

Selain itu, Ia juga memaparkan beberapa kegiatan penting lainnya yang akan digelar TF ESC setelah pelaksanaan TF Call terakhir, antara lain B20/G20 Ministerial Dialogue pada bulan Juli 2022, Forum Investasi bertajuk “2nd Partners in Energy Transition” berkolaborasi dengan Kementerian Luar Negeri RI dan Forum Investasi “SOE Trade & Investment Forum” bekerja sama dengan Kementerian BUMN pada bulan September 2022 dan ditutup dengan pelaksanaan B20 Summit pada bulan November 2022. (*)