Lebaran 2022, BNI Siapkan Uang Tunai Rp17,8 Triliun

Yunike Purnama - Sabtu, 09 April 2022 16:44
Lebaran 2022, BNI Siapkan Uang Tunai Rp17,8 TriliunIlustrasi uang rupiah pecahan baru. (sumber: Shutterstock )

JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk menyiapkan uang tunai Rp17,81 triliun untuk kebutuhan Ramadan dan Lebaran di 2022.

Corporate Secretary BNI Mucharom menuturkan, perseroan saat ini mempersiapkan lokasi-lokasi penarikan uang tunai baik di ATM BNI maupun kantor cabang.

"Itu telah kami persiapkan termasuk jika terdapat penambahan cuti bersama, kebutuhan uang tunai tentunya akan lebih tinggi lagi. Kami juga akan mengantisipasi penarikan dari para penerima manfaat program-program bantuan tunai dari pemerintah yang tentunya akan meningkatkan kebutuhan uang tunai," katanya dikutip dari keterangan resmi pada Sabtu, 9 April 2022.

Selain melayani penarikan uang tunai, BNI juga memastikan kesiapan layanan digital karena transaksi yang diproyeksikan meningkat tahun ini.

Tak hanya melalui kanal digital seperti ATM dan CRM, BNI juga mempersiapkan layanan yang tangguh untuk transaksi digital pada BNI Mobile Banking.

Masyarakat juga bisa mencoba layanan tarik tunai tanpa kartu yang dapat diperoleh setelah berkonsultasi dengan customer service BNI terlebih dahulu.

Lebih lanjut, Mucharom mengatakan Ramadhan dan Lebaran 2022 juga akan diikuti dengan berbagai program apresiasi dan atensi nasabah yang sebelumnya telah digulirkan seperti promo pembelian tiket pesawat, hotel, belanja dan makan di merchant pilihan BNI.

Program-program tersebut diharapkan dapat membantu stimulasi pertumbuhan konsumsi masyarakat sehingga memperkuat pertumbuhan ekonomi.

Di samping itu, menurutnya program promo pada periode Ramadhan dan Libur lebaran kali ini akan meningkatkan ekspansi produk pembiayaan konsumer seperti kartu kredit yang sejak dua tahun terakhir melambat.

"Dengan berbagai upaya tersebut BNI pun optimistis volume transaksi kartu kredit dalam 2 bulan ke depan dapat tumbuh minimal 5% secara tahunan, yang berdampak pada pertumbuhan outstanding kartu kredit minimal 1%," imbuhnya.(*)

Editor: Yunike Purnama
Yunike Purnama

Yunike Purnama

Lihat semua artikel

RELATED NEWS