Bagaimana Pengusaha dan CEO Hadapi Tantangan Ekonomi 2023? Simak Tipsnya

Yunike Purnama - Rabu, 14 Desember 2022 05:55
Bagaimana Pengusaha dan CEO Hadapi Tantangan Ekonomi 2023? Simak TipsnyaPentingnya pelaku bisnis untuk fokus dan berhati-hati dalam keuangan dan tata kelola yang baik dalam menghadapi tantangan ekonomi tahun depan. (sumber: Ist)

JAKARTA - Sejumlah pemimpin perusahaan menilai perekonomian global tidak akan pernah kembali normal lagi pasca pandemi Covid-19. Mereka menyarankan pelaku bisnis untuk fokus dan berhati-hati dalam keuangan dan tata kelola yang baik dalam menghadapi tantangan ekonomi tahun depan.

Selain itu juga perlu mengidentifikasi peluang regional yang muncul, seperti logistik dan manufaktur maju, dan menyarankan mereka dapat mengubah krisis menjadi peluang.

“Guna bertahan dalam jangka panjang, pelaku bisnis wajib menanamkan paradigma never normal agar dapat memetik manfaat dari disrupsi pemikiran ini. Kita berada di era yang tidak pernah normal," kata Chief Executive Officer Banpu Somruedee Chaimongkol dalam Webinar pada Selasa, 13 Desember 2022.

Kendati demikian, negara di Asean kini telah menjadi penghubung bisnis internasional, termasuk sektor manufakturing, didorong oleh peningkatan investasi dan pertumbuhan PDB yang stabil.

"Asean meningkatkan proses produksinya ke teknologi Industri 4.0 seperti robotika, pencetakan 3D, dan digitalisasi industri yang lebih luas," katanya.

Hal ini memberikan peluang bagi perusahaan untuk mengembangkan bisnisnya, mendiversifikasi rantai pasokannya, dan membangun jaringan di pasar Asia Tenggara. 

"Diversifikasi sangat penting bagi ketahanan perusahaan dan strategi mitigasi risiko," jelasnya.

Pendiri AC Ventures dan Komisaris Bursa Efek Indonesia (BEI) Pandu Patria Sjahrir mengatakan, perusahaan teknologi perlu menerapkan tata kelola yang baik untuk menghadapi tantangan ke depan.

Meskipun tahun 2023 akan menjadi tahun yang penuh tantangan bagi perusahaan teknologi, masih ada peluang bagi mereka yang fokus pada bisnis intinya, membangun tim, dan menumbuhkan budaya tata kelola yang baik.” terangnya.

Sementara Wakil Presiden Eksekutif Senior dan Direktur Bangkok Bank Kobsak Pootrakool mengatakan, Asean telah menyediakan tempat berlindung yang aman dari badai ekonomi yang diakibatkan perlambatan ekonomi global, kenaikan suku bunga, inflasi tinggi, rantai pasokan yang terganggu, dan geopolitik.

“Kawasan ini akan terpengaruh sementara sampai batas tertentu oleh turbulensi ekonomi global, Asia Tenggara akan pulih dan tumbuh lebih cepat dibanding bagian dunia lainnya, termasuk sebagian besar ekonomi maju," ujarnya.

Ekonomi di Asia Tenggara, seperti Indonesia, Thailand, dan Vietnam menurutnya juga akan kembali ke jalur pertumbuhan yang berkelanjutan, dan Asean tetap berada di jalur yang tepat untuk menjadi ekonomi terbesar ke-4 di dunia pada tahun 2030.

"Hal ini didukung oleh pasar yang beragam, demografi positif, digitalisasi, perusahaan yang kuat, dan investasi asing," terangnya. (*)

Editor: Redaksi
Yunike Purnama

Yunike Purnama

Lihat semua artikel

RELATED NEWS