Kemenhub
Penulis:Yunike Purnama
Editor:Yunike Purnama
BANDARLAMPUNG - Kurang dari dua pekan, umat Muslim akan menyambut hari raya Idulfitri. Beberapa warga masyarakat pun tampak sudah mulai melakukan mudik lebaran meski Ramadan belum berlalu.
Bagi umat Muslim di Indonesia, mudik sudah menjadi tradisi tersendiri, khususnya bagi mereka yang di perantauan. Merayakan hari kemenangan dengan berkumpul bersama keluarga tentu jadi momen yang begitu ditunggu.
Mudik yang kerap kali melibatkan perjalanan jauh tentu perlu persiapan matang. Bukan hanya mempersiapkan tiket atau kendaraan yang akan digunakan, melainkan juga fisik. Seperti disampaikan dokter spesialis gizi klinik Diana F. Suganda, mudik membutuhkan lebih banyak energi ketimbang aktivitas harian lain.
"Selama perjalanan mudik, Anda akan menempuh waktu yang cukup panjang, sehingga menguras tenaga Anda. Agar tubuh tetap bertenaga dan fit maka sebaiknya jagalah kesehatan sebelum mudik dengan beristirahat yang cukup serta konsumsi makanan yang bergizi dan sehat," tutur Diana melalui keterangan tertulis.
Selain istirahat dan menjaga pola makan, ada empat tips yang dibagikan dr Diana F. Suganda, M.Kes, SpGK seperti berikut ini.
Sehari sebelum melakukan perjalan mudik, Diana menyarankan agar Anda dan keluarga memiliki durasi tidur yang cukup.
"Sehingga jika harus mengendarai kendaraan pribadi, Anda dalam kondisi fit dan segar," ujarnya.
Bila menggunakan transportasi umum seperti pesawat, bus, atau kereta api, Diana menyarankan untuk menghindari moda transportasi yang terlalu ramai atau sesak agar mudik lebih nyaman.
Selain itu, risiko tertular penyakit selama perjalanan pun dapat dikurangi. "Pastikan Anda sudah mempelajari dulu rute perjalanan mudik ini."
Bila Anda melakukan perjalanan mudik masih dalam suasana puasa Ramadhan, pastikan untuk makan sahur dengan gizi seimbang.
"Konsumsilah karbohidrat kompleks seperti nasi, kentang atau roti gandum sebagai sumber energi. Pastikan lengkapi dengan protein hewani seperti ayam, daging, ikan dan telur, juga dengan protein nabati seperti tahu dan tempe," kata Diana.
Diana juga menyarankan untuk melengkapi menu sahur dengan sayuran serta buah-buahan yang mengandung vitamin C, zinc, dan kalsium. Dia juga berpesan agar menghindari makanan yang terlalu berlemak, gorengan, santan dan pedas saat sahur karena bisa menimbulkan kembung, rasa begah hingga nyeri ulu hati ketika berpuasa.
"Pastikan konsumsi air putih Anda tetap terpenuhi saat sahur," tambah Diana.
Rasa haus dan lapar sering menyebabkan timbulnya kantuk dan mengganggu suasana hati. Hal tersebut, kata Diana bisa berdampak negatif saat berkendara.
"Maka itu, Anda perlu menyediakan bekal makanan dan minuman selama di perjalanan karena kadang Anda terpaksa harus berbuka di jalan. Bawalah bekal berupa makanan utama dan selingan," ujarnya.
"Tidak masalah jika menu lauk bekalnya seperti makan sahur di pagi harinya, dan Anda bisa membawa buah0buahan seperti kurma serta susu sebagai penambah energi."
Susu mengandung makronutrien dan mikronutrien yang diperlukan tubuh. Susu segar mengandung protein, kalsium, fosfor, dan vitamin D yang baik untuk kekuatan tulang dan otot. Susu juga mengandung berbagai vitamin dan mineral, seperti vitamin A, vitamin E, seng, dan selenium yang berfungsi sebagai antioksidan dan membantu meningkatkan daya tahan tubuh.
Selain susu, kurma juga merupakan salah satu makanan pilihan selama menjalankan puasa. Menurut data USDA (United States Department of Agriculture) Food Data Central, kurma mengandung tinggi karbohidrat, serta mengandung protein, lemak, serat, juga berbagai vitamin dan mineral. Kurma tinggi akan karbohidrat yaitu glukosa, fruktosa, dan sukrosa, yang merupakan sumber energi tubuh selama menjalankan puasa 14 jam. Kandungan glukosa dan fruktosa yang tinggi pada kurma merupakan bentuk gula sederhana yang dapat cepat digunakan oleh tubuh sebagai sumber energi.
Saat ini telah tersedia susu kurma yang dikemas sehingga lebih praktis, mudah dibawa dan dikonsumsi kapan saja dan di mana saja. Susu kurma kemasan tersebut pun bisa menjadi pilihan untuk mendapat nutrisi penting dan menjaga stamina selama perjalanan mudik.
"Mengendarai kendaraan dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan kelelahan. Jika mudik dengan kendaraan pribadi, sebaiknya segera beristirahat ketika merasa lelah," saran Diana.
Diketahui, pemerintah banyak menyediakan posko khusus yang bisa digunakan untuk beristirahat sejenak, selain rest area yang tersebar di area tol.
"Gunakan waktu setidaknya 15 menit untuk beristirahat, dan melakukan gerakan-gerakan stretching. Stretching dapat melancarkan peredaran darah dan mengatasi penat dan pegal tubuh, sehingga setelahnya Anda bisa melakukan perjalanan dengan lebih segar."
Membawa obat-obatan pribadi seperti obat anti mabuk perjalanan, obat flu, obat sakit kepala, obat anti masuk angin, dan obat diare selama di perjalanan penting dilakukan.
"Silakan membawa suplemen dan obat-obatan khusus jika mengidap penyakit tertentu. Hal ini berguna untuk mencegah terjadinya hal yang tidak diinginkan selama di perjalanan," ujar Diana.
Agar tepat sehat dan selamat di lokasi tujuan mudik, penting untuk tetap menjaga diri dan keluarga dengan menerapkan protokol kesehatan selama perjalanan mudik dengan menjaga jarak aman, menghindari keramaian, memakai masker, dan rajin mencuci tangan dengan menggunakan air mengalir dan sabun atau menggunakan hand sanitizer.
Selain itu, tetap patuhi aturan lalu lintas dan jaga kesehatan fisik serta mental sepanjang perjalanan agar terhindar dari risiko terjadinya kecelakaan.(*)