Antrean Parah di Pelabuhan Merak Jadi Viral, Kemenhub: Ini Penyebabnya
Yunike Purnama - Jumat, 29 April 2022 09:00JAKARTA - Kementerian Perhubungan (kemenhub) mengungkap penyebab antrean parah di Pelabuhan Merak, Banten, yang menjadi viral di media sosial. Para pemudik terjebak kemacetan cukup lama untuk menumpang kapal ferry untuk penyeberangan ke Pelabuhan Bakauheni, Lampung.
Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Darat Kemenhub, Budi Setiyadi, menjelaskan penyebab utama antrean parah di Pelabuhan Merah disebabkan banyak masyarakat yang belum mengetahui bahwa pemesanan tiket kapal feri hanya bisa melalui aplikasi Ferizy.
"Mungkin mereka baru melakukan lagi penyebrangan, mereka kira ada go show, tapi kan sekarang beli tiketnya online. Di depan pelabuhan juga ada agen yang membantu untuk Ferizy dan ini jadi banyak yang parkir," ujar Budi dalam konferensi pers virtual, Kamis, 28 April 2022.
- Tanpa Gas dari Rusia, Jerman Mulai Menyerah
- Ruangguru hingga Sociolla5 Mendekati Status Unicorn
- PTPN VII Unit Repa Berbagi Santuni 120 Anak Yatim
Kemudian penyebab lainnya ialah waktu kedatangan penumpang yang lebih awal. Budi mengatakan, hal ini menyebabkan lahan parkir yang seharusnya bisa terisi oleh penumpang yang akan berangkat menjadi penuh.
"Di tiket tertulis berangkat jam 10 malam, tapi datangnya jam 2 siang. Artinya kendaraannya memenuhi lahan parkir karena mereka menunggu berjam-jam sampai diangkut ke kapal. Ini diakumulasi volumenya juga besar," kata Budi.
Kemudian penyebab lainnya ialah volume lalu lintas di Pelabuhan Merak dan sekitarnya yang memang sudah padat. Hal ini membuat kemacetan semakin parah.
- Harga Emas Antam Turun Rp 6.000 ke Rp975.000 Per Gram Pada Kamis, 28 April 2022
- Rencana Fitur Baru, Livin by Mandiri Bisa Booking Tiket Perjalanan Hingga Lapangan Golf
- Laba Bank Mandiri Q1-2022 Tumbuh 70 Persen Jadi Rp10 Triliun
Untuk memitigasi hal tersebut, Kemenhub terlah menambah 2 dermaga yang bisa disandarkan kapal-kapal agar pengangkutan penumpang bisa dilakukan dengan cepat.
Selain itu, pihaknya juga menyiagakan 2 kapal ro-ro dan 1 kapal laut untuk mengangkut penumpang dan logistik. Kemudian, alur bongkar muat juga diubah agar penyerapan kendaraan lebih cepat.
"Tadi malam saya ke sana, sore hari memang terurai, nggak ada antrian, namun mendekati jam 12 malam pergerakan masyarakat cukup tinggi, tadi pagi ada antrian dan sekarang juga sedang ditangani tapi nggak sampai tol, hanya di gerbang pintu Merak," tutur Budi.(*)