Digitalisasi UMKM
Penulis:Yunike Purnama
Editor:Yunike Purnama
JAKARTA - Pemerintah terus mendorong agar sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah atau UMKM masuk ke dalam ekosistem digital agar dapat meningkatkan penjualannya sehingga berkontribusi terhadap pemulihan ekonomi nasional.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengingat, hingga saat ini telah terdapat sebanyak 18,5 juta usaha mikro kecil dan menengah yang onboarding atau masuk ke dalam ekosistem digital, atau tumbuh 131% dibandingkan saat sebelum terjadinya pandemi Covid-19.
Berbagai upaya pun telah dilakukan oleh pemerintah untuk mengakselerasi UMKM go digital. Salah satunya Melalui inisiasi Program Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI).
Targetnya, paling tidak terdapat 30 juta UMKM atau artisan dapat masuk ke dalam ekosistem digital lewat berbagai platform toko online atau e-commerce yang saat ini terus berkembang di Indonesia hingga 2023.
Teten pun mengatakan, saat ini tercatat ada 65 juta UMKM yang setara dengan 99,9% populasi pelaku usaha di Tanah Air. Oleh karena itu, menjadi langkah penting bagi pemerintah untuk mendorong UMKM go digital agar memiliki pangsa pasar yang lebih luas dan berdaya saing.
Apalagi, jumlah pelaku UMKM yang besar itu mampu menyerap 97% jumlah tenaga kerja di Indonesia dan memberi kontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) sebesar 61,7%.
Namun demikian, pengembangan UMKM ke depan tidak hanya soal digitalisasi, saat ini praktik usaha ramah lingkungan atau ekonomi hijau menjadi salah satu agenda pemulihan transformatif yang terus digenjot Kemenkop UKM.
Pasalnya, banyak negara lain kini dengan pesat bergerak menuju ekonomi hijau, menetapkan kebijakan pro lingkungan dengan target ambisius. Indonesia pun tak ingin ketinggalan dalam gerakan tersebut.
Kementerian Koperasi dan UKM pun berupaya membuat strategi pengembangan usaha mikro kecil dan menengah hijau, diantaranya melalui program kemitraan usaha green value chain, akses pasar melalui e-commerce green products, dan pameran skala internasional tematik ekonomi hijau, inkubasi wirausaha melalui pengembangan wirausaha sosial serta digitalisasi UMKM.
“Saya optimis Indonesia dapat beradaptasi dengan tren ekonomi hijau,” ucapnya.(*)