Tips agar Terhindar dari Kejahatan Skimming yang Bikin Saldo Terkuras

2022-06-12T22:51:09.000Z

Penulis:Eva Pardiana

Editor:Eva Pardiana

ATM
Saat menekan nomor PIN pada ATM atau mesin EDC pastikan untuk menutupi tombolnya.

BANDAR LAMPUNG – Baru-baru ini, sebanyak 34 nasabah Bank Lampung melaporkan saldo tabungannya berkurang tanpa adanya transaksi. Pihak Bank Lampung menduga para nasabahnya telah menjadi korban kejahatan skimming.

Skimming merupakan tindakan pencurian informasi kartu kredit atau debit dengan cara menyalin informasi yang terdapat pada strip magnetik kartu kredit atau debit secara ilegal. Skimming adalah salah satu jenis penipuan yang masuk ke dalam metode phishing.

Phishing sendiri adalah salah satu ancaman kejahatan yang dilakukan dengan cara mencuri data penting orang lain, termasuk antara lain data bank seperti nomor rekening, data ATM seperti nomor kartu dan PIN, serta data kartu kredit seperti nomor dan jenis kartu serta PIN, dan lain sebagainya.

Kegiatan kriminal ini, pertama kali teridentifikasi pada tahun 2009 di Woodland Hills, California. Pada saat itu teknik  skimming dilakukan dengan cara mengggunakan alat yang ditempelkan pada mulut mesin ATM (tempat memasukkan kartu ATM) dengan alat yang dikenal dengan nama skimmer. Modus operasinya adalah mengkloning (menduplikat) data dari strip magnetik yang terdapat pada kartu ATM milik nasabah.

Selain di mesin ATM, tindak kriminal skimming juga bisa dilakukan di mesin Electronic Data Capture (EDC) yang biasa terdapat di kasir-kasir toko perbelanjaan. Ada dua metode dalam melakukan skimming pada mesin EDC yaitu dengan menyematkan alat skimmer khusus pada mesin EDC dan yang kedua adalah dengan metode yang lebih sulit untuk dilakukan yaitu wire tapping. Metode ini bertujuan untuk menyadap saluran komunikasi data antara koneksi mesin EDC dan mesin kasir menuju bank atau lembaga keuangan yang dituju.

Agar terhindar dari tindak kejahatan skimming, simak tips nyaman dan aman bertransaksi menggunakan kartu debit/kredit yang Kabar Siger rangkum dari laman https://sikapiuangmu.ojk.go.id/.

Kartu debit/kredit ibarat kunci untuk kita melakukan transaksi keuangan di mesin ATM atau EDC. Seperti kunci pada umumnya, fisik dan penampakan dari kartu yang kita miliki, biasanya sama dengan kartu debit/kredit milik orang lain. Maka dari itu, kartu debit/kredit dilengkapi dengan PIN atau Personal Identification Number dan 16 digit (atau antara 13-19 digit) Payment Account Number (PAN) yang menjadi identitas khusus kartu tersebut.

Hal-hal yang dapat kita lakukan untuk menjaga keamanan dan privasi dari kartu debit/kredit kita adalah dengan:

  • Menandatangani bagian belakang kartu kamu, jika tidak terdapat nomor kartu. Tepatnya adalah di panel tanda tangan pemegang kartu yang diotorisasi (authorized signature) yang berada di bawah pita magnetik.
  • Saat memilih nomor PIN, hindari nomor-nomor atau huruf yang mudah ditebak. Jangan gunakan inisial, tanggal lahir, nomor telepon atau kombinasinya.
  • Hapal nomor PIN yang kita miliki dan saat akan menekan nomor PIN, baik di ATM maupun di mesin EDC, pastikan untuk menutupi tombolnya, sehingga tidak bisa dilihat oleh orang lain.
  • Ubahlah PIN kartu secara berkala.

Selain 4 poin di atas, ada beberapa hal lainnya yang harus kita perhatikan agar transaksi dengan menggunakan kartu bisa dilakukan dengan aman dan nyaman, di antaranya:

  • Jangan memberikan data atau informasi kartu kepada orang lain atau pihak yang tidak jelas.
  • Memeriksa lembar slip transaksi, memperhatikan aktivitas rekening melalui ATM atau iBanking dan mencocokkan dengan slip transaksi untuk memastikan bahwa transaksi yang tercetak di lembar laporan rekening terpadu atau consolidated statement sesuai dengan transaksi yang kamu lakukan. Segera melaporkan kepada bank apabila terdapat perbedaan atau kesalahan.
  • Jangan pernah menandatangani slip transaksi yang kosong.

Kita juga harus selalu waspada saat bertransaksi menggunakan kartu. Perhatikan apakah ada kejanggalan pada mesin ATM secara fisik, apakah ada kabel yang terlepas atau ada yang berbeda. Hal ini dikarenakan salah satu bentuk operasi skimming bisa dilihat dari janggalnya keadaan fisik sebuah mesin ATM, bisa dikarenakan adanya mesin skimmer yang dipasang pada mulut mesin ATM atau pada tombol angka yang terpasang di mesin ATM.

Contohnya, jika menemukan slot kartu pada mesin ATM, terbuat dari jenis plastik yang cenderung tipis dan ringkih, lalu terdapat beda asing dibagian dalam "mulutnya", maka ATM tersebut patut dicurigai. Sama halnya, jika tombol di mesin ATM tersebut cenderung sulit ditekan, maka ATM tersebut mungkin sudah ditambahkan alat skimming.

Perhatikan juga lokasi dan lingkungan tempat ATM berada. Lokasi ATM yang cenderung gelap dan tanpa pengawasan seperti keberadaan security dan kamera CCTV juga rawan menjadi tempat operasi skimming. (EP)