BANDAR LAMPUNG – Justin Bieber baru-baru ini mengabarkan bahwa ia mengalami kelumpuhan pad sebagian wajahnya. Karena sakit yang dialaminya itu, Justin Bieber harus menunda serangkaian konser yang telah dijadwalkan.

Bintang pop asal Kanada tersebut mengatakan bahwa ia telah didiagnosis dengan sindrom Ramsay Hunt atau Ramsay Hunt Syndrome setelah virus merusak saraf di telinganya. Ia mengunggah kabar tersebut melalui video yang ia posting halaman Instagramnya.

Justin Bieber mengaku bahwa matanya tidak mampu berkedip, bibirnya tidak bisa tersenyum, bahkan lubang hidungnya tidak bergerak. Justin juga meminta para penggemar agar mengerti kondisinya sehingga ia bisa menggunakan waktu ini untuk beristirahat sejenak.

• Belanja di e-Commerce Bakal Kena Bea Materai T&C Rp10.000
• Empat Kecanggihan Jalan Tol Trans Sumatra Milik Hutama Karya
• Makna Dibalik Empat Warna Paspor Negara di Dunia

Gejala dan Penyebab Ramsay Hunt Syndrome

Dikutip dari laman Mayo Clinic, Ramsay Hunt Syndrome dapat terjadi ketika virus herpes zoster memengaruhi saraf wajah yang terletak di dekat salah satu telinga. Selain menimbulkan ruam herpes zoster yang menyakitkan, sindrom ini juga dapat menyebabkan kelumpuhan wajah dan gangguan pendengaran di telinga yang terkena.

Sindrom Ramsay Hunt disebabkan karena virus yang sama yang menyebabkan cacar air. Setelah cacar air sembuh, virus masih hidup di saraf manusia. Bertahun-tahun kemudian, virus itu dapat aktif kembali. Ketika hal itu terjadi, maka virus dapat mempengaruhi saraf wajah.

Ada dua tanda dan gejala utama dari Ramsay Hunt Syndrome, yaitu:

1. Muncul ruam merah yang menyakitkan dengan lepuh berisi cairan di dalam dan di sekitar salah satu telinga.
2. Kelemahan dan kelumpuhan salah satu sisi wajah, yang sama dengan sisi di mana telinga tersebut terdampak virus tersebut.

Selain itu, penderita Ramsay Hunt Syndrome juga mungkin mengalami sakit telinga, gangguan pendengaran, tinnitus, sulit untuk menutup satu mata, vertigo, hilangnya rasa, dan mulut serta mata menjadi kering.

Ramsay Hunt Syndrome dapat dicegah sejak anak-anak dengan rutin vaksin cacar air untuk mengurangi kemungkinan terinfeksi virus cacar air. Vaksin herpes zoster untuk orang berusia 50 tahun atau lebih juga dianjurkan untuk diberikan. (TA)

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Justina Nur Landhiani pada 11 Jun 2022