telkomsel
Penulis:Yunike Purnama
Editor:Redaksi
PALEMBANG - Upaya PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit III Plaju (Kilang Pertamina Plaju) dalam pemberdayaan masyarakat dan konservasi alam semakin diperkuat.
Salah satu program CSR/TJSL Kilang Pertamina Plaju yang dirancang untuk mengintegrasikan pemberdayaan dan konservasi adalah Bahari Sembilang Mandiri.
Program yang diinsiasi sejak 2021 di Dusun Sembilang, Desa Sungang IV, Kecamatan Banyuasin II, Kabupaten Banyuasin ini berfokus pada pemberdayaan masyarakat di wilayah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T).
Melalui program ini, akhirnya Kilang Pertamina Plaju berhasil meraih Penghargaan Nusantara CSR Awards yang dihelat oleh La Tofi School of Social Responsibility di Jakarta pada Rabu (7/6).
Penghargaan ini memberikan apresiasi pada perusahaan-perusahaan yang dianggap mempunyai komitmen dan kontribusi bagi masyarakat dan lingkungan demi mewujudkan masa depan Indonesia yang lebih baik.
Kilang Pertamina Plaju meraih penghargaan untuk kategori Tanpa Kemiskinan, atas upaya pemberdayaan dalam program Bahari Sembilang Mandiri: Membuka asa masyarakat daerah 3T Dusun Sembilang melalui pendidikan non formal, hingga budidayakan konservasi mangrove.
"Pemberian penghargaan Nusantara CSR Awards kali ini untuk menciptakan pemahaman bersama bagaimana perusahaan dapat secara aktif berpartisipasi mensukseskan SDGs yang sudah dipetakan oleh pemerintah," kata La Tofi pada malam penganugerahan pada Rabu (05/07/2023) di Hotel Indonesia Kempinski Jakarta.
Nusantara CSR Awards 2023 hadir dengan tema Incorporating SDGs memperoleh sambutan luas di kalangan dunia usaha, memperlihatkan cerita-cerita perubahan dalam berbagai segi kehidupan masyarakat, dari pendidikan, kesehatan, lingkungan hidup, hingga energi berkelanjutan.
Setidaknya, penghargaan ini diikuti oleh 78 perusahaan dengan total 151 program CSR yang didaftarkan, baik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun Swasta (BUMS).
Dengan Visi Perusahaan “Sebagai Kilang Minyak dan Petrokimia yang Kompetitif di Asia Pasifik Tahun 2023”, Pertamina Plaju secara strategis berkomitmen terhadap pembangunan yang berkelanjutan dengan memberikan manfaat pada ekonomi, sosial, lingkungan serta hukum dan tata kelola.
Salah satu pendekatan bisnis perusahaan juga berfokus pada upaya mewujudkan masyarakat yang lebih sejahtera terutama di sekitar wilayah operasi perusahaan, dan lokasi binaannya. Hal tersebut, terwujud dalam beberapa program Corporate Social Responsibility (CSR) atau Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL), salah satunya ialah Bahari Sembilang Mandiri yang menyasar masyarakat di Dusun Sembilang.
Program yang diinisiasi sejak 2021 ini, menjadi bukti keseriusan Kilang Pertamina Plaju dalam membantu pemerintah membawa dampak yang dirasakan langsung oleh masyarakat, baik dalam aspek lingkungan, sosial maupun ekonomi.
Selama dua tahun terakhir ini, program Bahari Sembilang Mandiri telah menorehkan berbagai pencapaian, yang telah menghadirkan manfaat nyata dalam aspek lingkungan, sosial maupun ekonomi.
Sejak awal, program ini diimplementasikan dengan menggandeng stakeholder terkait, dalam hal ini Balai Taman Nasional Berbak dan Sembilang (BTNBS) dalam suatu MoU dan Perjanjian Kerja Teknis (PKT). Upaya pemberdayaan pun dimulai dari pembangunan perpustakaan dan rumah edukasi sebagai pendukung pendidikan non formal terutama untuk ibu-ibu yang putus sekolah, berikut buku-buku bacaan dan kegiatan belajar mengajar di dalamnya.
Setidaknya setelah sejak bulan bulan April 2022 hingga Juni 2023, program pendidikan non formal ini sudah menjaring 35 ibu-ibu yang aktif belajar dan telah mampu dalam membaca, menulis dan berhitung.
Pengembangan inovasi 3R (Reuse, Reduce & Recycle) digiatkan untuk mewujudkan gaya hidup bebas sampah. Setidaknya, 250 masyarakat telah terlibat aktif dan mengimplementasikan pengolahan pupuk kompos yang dibantu dengan alat ember kompos saat program dimulai.
Untuk sampah non organik, masyarakat diajarkan untuk mengkreasikan berbagai kerajinan dengan metode ecobrick. Ekosistemnya pun dilengkapi dengan pembentukan bank sampah sebagai pusat pengolahan dan edukasi masyarakat tentang pengolahan sampah.
Di samping itu, program kesehatan bagi masyarakat pun digiatkan dengan melibatkan tenaga kesehatan lokal, didukung pula dengan pemberian makanan tambahan dan penyuluhan gizi dengan jumlah 75 orang penerima manfaat, diantaranya olahan hasil laut yang bergizi dan sayuran dari hasil tanaman sistem hidroponik.
Penyediaan air bersih juga dilakukan dengan pembuatan penampungan air hujan (water treatment plant). 2 (dua) unit Solar Cell dengan total daya 6.000 watt-peak (WP) pun telah terpasang dan dimanfaatkan untuk akses listrik di masjid sebagai fasilitas rumah ibadah setempat dan rumah edukasi non formal yang dibangun.
Hal itu juga turut mendukung terwujudnya Energi Baru dan Terbarukan (EBT). Dengan adanya penerangan itu, angka kriminalitas pun berhasil ditekan pada malam hari.
Pada aspek peningkatan ekonomi rumah tangga, para ibu-ibu diberikan pelatihan pengolahan ikan asin yang kini telah tersertifikasi halal dengan kemasan menarik untuk memperluas pasar, melalui penguatan lembaga Koperasi Sembilang Maju Bersama, sebagai soko guru perekonomian kerakyatan. Sebelumnya, ikan hasil tangkapan hanya diolah menjadi ikan asin untuk dikonsumsi mandiri.
Pendapatan dari mengolah hasil laut menjadi ikan asin, telah berhasil meningkat secara rata-rata ke angka 1 juta perbulannya, terutama jika ada pesanan dalam jumlah banyak. Nominal pendapatan ini berpotensi terus bertambah, seiring dengan geliat inovasi dalam olahan, kemasan, maupun jejaring pemasaran yang semakin diperluas.
Tidak hanya itu, dalam Program Bahari Sembilang Mandiri, Kilang Pertamina Plaju juga berfokus pada upaya pelestarian keanekaragaman hayati. Salah satu upayanya yakni dilakukan penanaman 33.000 batang mangrove di lahan dengan luas 10 Ha yang sempat rusak akibat aktivitas tambak liar.
Sementara Area Manager Communication, Relations & CSR Kilang Pertamina Plaju Siti Rachmi Indahsari, menyebut bahwa pihaknya akan terus berkomitmen penuh dalam membuka asa masyarakat di Dusun Sembilang.
Rachmi mengatakan, melalui sinergi dengan berbagai stakeholder dalam program Bahari Sembilang Mandiri, diharapkan dapat memberikan manfaat berkelanjutan bagi masyarakat di Dusun Sembilang, dan terus kontribusi positif sebagai tanggung jawab sebuah perusahaan.
"Kita memiliki mimpi dan tujuan yang sama dalam membuka asa Sembilang untuk kehidupan yang lebih baik, dan tentu berharap hadirnya program Bahari Sembilang Mandiri ini dapat memberi manfaat yang lebih luas dan dijalankan secara berkesinambungan bersama-sama dengan para stakeholder terkait," katanya.
Kepala Balai TNBS Eduward Hutapea menjelaskan di wilayah Desa Sembilang yang bersisian dengan kawasan Taman Nasional Berbak dan Sembilang memiliki potensi yang besar.
Misalnya saja, tanaman mangrove dan burung migran yang dapat dimaksimalkan menjadi ekowisata yang dapat mendongkrak sektor pariwisata Sumsel.
“Diharapkan program tidak selesai di 2024 tapi bisa jangka panjang dan berkelanjutan,” jelas Eduward yang merasakan manfaat nyata dari kolaborasi ini.
Kepala Dusun V Sembilang, Christin Monica mengungkapkan dengan adanya kerja sama antara Kilang Pertamina Plaju dan TNBS, masyarakat telah merasakan manfaat nyata dalam pemberdayaan masyarakat, sampai pelestarian lingkungan.
“Contohnya di bidang pendidikan non formal, kegiatan baca tulis bagi kalangan dewasa telah mampu meningkatkan kecakapan literasi bagi masyarakat,” katanya.
Masyarakat pun dibuat berperan serta dalam mendukung pelestarian lingkungan, dengan adanya usaha pembibitan mangrove oleh petani yang kemudian dibeli untuk ditanam di area konservasi. “Jadi, masyarakat mendapatkan keuntungan ekonomi dari program ini,” ujarnya.
Anuar, salah satu Warga Dusun pun merasakan perbedaan menohok setelah hadirnya program Bahari Sembilang Mandiri. Bersama warga lain, Anuar kini telah menikmati akses listrik dalam durasi lama setelah dengan adanya listrik dari Solar Cell yang terinstal. Sebab, selama bertahun-tahun warga di kawasan tersebut hanya mengandalkan listrik yang hanya bisa dipakai saat malam hari saja.
“Listrik ini sangat berguna bagi kebutuhan masjid terutama saat salat Jumat seperti pengeras suara, dan kipas angin dan kebutuhan lainnya karena PLTD tidak beroperasi di siang hari,” kata Anuar.
Program yang mengintegrasikan pemberdayaan masyarakat 3T sekaligus konservasi keanekaragaman hayati ini mendukung penuh terwujudnya SDGs komitmen global dan nasional dalam upaya untuk menyejahterakan masyarakat tidak terkecuali daerah 3T.
Dengan ini juga, Kilang Pertamina Plaju telah menunjukkan komitmennya pada dukungan terhadap aspek-aspek ESG (Environmental, Social & Governance), terutama pada aspek-aspek sosial dan lingkungan.(*)