Penulis:M. Iqbal Pratama
Editor:Redaksi
BANDAR LAMPUNG - Stok dari pemasok melimpah membuat harga tomat di pasar tradisional Bandar Lampung mengalami penurunan harga hingga Rp2.000 dan saat ini hanya dijual Rp3.000 sampai Rp4.000 per kilonya.
Sejumlah petani tomat di wilayah Lampung mengaku kecewa dengan harga tomat yang menurun drastis, sehingga memilih untuk tidak mendistribusikannya ke wilayah-wilayah yang menjadi pusat perdagangan.
Menanggapi fenomena yang terjadi penurunan pada komoditi tomat, Kepala Dinas Pangan Kota Bandar Lampung I Kadek Sumarta mengatakan hal ini terjadi karena melimpahnya stok tomat di Bandar Lampung, sehingga membuat harga di pasar dan petani mengalami penurunan drastis.
"Harga tomat menjadi turun ya karena memang untuk stoknya di Bandar Lampung melimpah, jadi ya dari petaninya juga turun harga," kata Kadek pada Kamis, 26 Januari 2023.
Kadek juga menambahkan, fenomena yang terjadi juga merupakan sebuah hukum ekonomi.
"Dengan tingginya jumlah panen, dan stok yang melimpah, jika tidak disertai permintaan yang meningkat, mengakibatkan harga komoditi menurun. Sehingga daerah penyangga tomat, mengalami kesulitan untuk menjual hasil panen karena membutuhkan biaya transportasi," paparnya.
Sementara salah seorang pedagang di pasar tradisional Bahrudin mengatakan melimpahnya pasokan dari sejumlah daerah di Lampung dan dari kota yang disebabkan oleh panen raya, sehingga membuat harga tomat menurut drastis.
"Harga tomat sendiri turun karena memang stoknya banyak ditambah sedang panen raya," ujarnya.
Bahrudin juga mengatakan, normalnya harga tomat berada dikisaran Rp5.000 perkilogramnya, dan sekarang ditingkat petani harga tomat dibanderol dibawah Rp1.000 perkilogramnya. (IQB)