Penulis:Yunike Purnama
Editor:Redaksi
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru saja meresmikan operasional Kereta Cepat Jakarta-Bandung WHOOSH pada Senin, 2 Oktober 2023.
Peresmian kereta tersebut dilakukan di Stasiun Halim usai sebelumnya telah dilakukan serangkaian uji coba termasuk uji coba publik secara gratis sejak 15 hingga 30 September 2023 lalu.
Beroperasinya WHOOSH menjadikannya kereta cepat pertama di kawasan Asia Tenggara. Lantas bagaimana kecanggihan dan spesifikasi yang dimiliki oleh kereta Whoosh tersebut? Sarana kereta cepat yang dipakai PT Kereta Cepat Indonesia China (PT KCIC) itu merupakan produk buatan China.
Kereta tersebut diproduksi oleh pabrikan bernama CRRC Qingdao Sifang Co., Ltd. Rangkaian tersebut didatangkan secara utuh ke Indonesia melalui Pelabuhan Tanjung Priok, dikutip dari laman resmi PT KCIC, Senin 2 Oktober 2023.
Kereta cepat tersebut menggunakan tipe terbaru berjenis CR400AF. Dalam satu set rangkaian terdapat delapan kereta. Kereta ini memiliki dimensi lebar 3,36 m dan tinggi 4,05 m dengan panjang kepala kereta 27,2 m dan intermediate kereta 25 m.
Dimensi tersebut lebih besar daripada pendahulunya yang bertipe CRH380A. Sarana tersebut dirancang memiliki biaya perawatan yang rendah namun mampu dipakai untuk operasional hingga 30 tahun.
Eksetior kereta cepat ini dibalut dengan kelir merah dan putih. Formasi dari delapan kereta pada tiap rangkaiannya yaitu empat kereta memiliki penggerak (motor car) dan empat lainnya tanpa penggerak (trailer car). Sebagaimana namanya, kereta ini didesain mampu melaju hingga kecepatan 420 km/jam sedangkan kecepatan operasional mencapai 350km/jam.
Sederet Teknologi Canggih
Guna menjaga keamanan dan keselamatan operasional, kereta ini dilengkapi sederet perlengkapan cangggih. WHOOSH dilengkapi dengan dua emergency brake (rem darurat). Emergency Brake yang pertama bekerja berdasarkan perintah driver controller, fasilitas emergency brake penumpang dan kontrol kewaspadaan masinis.
Adapun emergency brake yang kedua akan aktif dan bekerja berdasarkan fungsi Automatic Train Protection (ATP) yang merupakan pendeteksi jarak antar kereta dan pada saat power kereta dalam kondisi off / tidak bekerja.
Keberadaan kedua peralatan tersebut memberikan pengamanan terhadap kereta saat terjadi kesalahan baik sebab human error maupun faktor lainnya. Tidak hanya itu, kereta cepat ini juga dirancang dapat beroperasi di empat iklim yang salah satunya iklim tropis Indonesia.
Beroperasi pada kawasan tropis, kereta ini memiliki dua Lightning Arrester pada tiap rangkaiannya untuk melindung dan memberikan keamanan dari kemungkinan sambaran petir pada peralatan bertegangan tinggi.
Kabin kereta ini juga memiliki getaran dan noise suara yang rendah. Kereta tersebut juga memiliki desain untuk dapat beroperasi pada lintasan dengan kontur yang naik turun seperti di lintas Jakarta-Bandung.
Kereta bertipe CR400AF mampu menaklukan trase pada elevasi 30 per mil dengan baik berkat daya besar pada tiap rangkaian yang mencapai 9750 kW. Dalam kondisi darurat, satu trainset kereta ini mampu menarik trainset kereta lain yang trouble dengan melintasi trase ber gradien 12 per mil.
Sebagai informasi, trainset kereta cepat pertama di Asia Tenggara tersebut pertama kali tiba di Indonesia melalui Pelabuhan Tanjung Priok pada 2 September 2022. Kala itu kedatangannya bersamaan dengan satu trainset kereta inspeksi (CIT).
Usai unloading di Priok, rangkaian kereta cepat dibawa ke Tegalluar melalui jalur darat untuk dirangkai utuh menjadi satu rangkaian. Terdapat empat batch kedatangan kereta cepat secara bertahap dari China ke Indonesia.(*)