Uni Eropa Luncurkan Sistem Tarif Emisi Karbon Tahap Pertama
Yunike Purnama - Selasa, 03 Oktober 2023 06:06UNI EROPA - Uni Eropa meluncurkan sistem tarif emisi karbon tahap pertama di dunia pada akhir pekan lalu. Sistem itu akan mengatur tarif emisi CO2 pada baja impor, semen, dan barang lainnya. Hal ini dalam upaya menghentikan lebih banyak polusi dari produk asing sehingga merusak transisi hijau.
Dilansir dari Reuters, Senin,2 Oktober 2023, rencana tarif ini telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan mitra perdagangan. Dalam sebuah forum bulan lalu, utusan iklim terkemuka China Xie Zhenhua mengimbau negara-negara untuk tidak menggunakan tindakan sepihak seperti tarif Uni Eropa.
Namun, blok ini tidak akan mulai mengenakan biaya emisi CO2 di perbatasan hingga tahun 2026. Pekan ini menandai dimulainya fase awal Mekanisme Penyesuaian Batas Karbon (Carbon Border Adjustment Mechanism - CBAM), di mana para importir Uni Eropa harus melaporkan emisi gas rumah kaca yang terkandung selama produksi volume impor besi dan baja, aluminium, semen, listrik, pupuk, dan hidrogen.
Mulai tahun 2026, para importir perlu membeli sertifikat untuk menutupi emisi CO2 ini agar produsen asing berada pada tingkat yang sama dengan industri Uni Eropa yang harus membeli izin dari pasar karbon Uni Eropa ketika mereka mencemari udara.
Komisaris Ekonomi Eropa Paolo Gentiloni menyatakan tujuan sistem adalah untuk mendorong peralihan produksi yang lebih ramah lingkungan secara global dan mencegah produsen Eropa pindah ke negara-negara dengan standar lingkungan yang lebih rendah.
Ini juga untuk mencegah mereka kalah dari pesaing asing sambil berinvestasi untuk berkontribusi dalam mencapai target Uni Eropa untuk mengurangi emisi bersih blok tersebut sebesar 55% pada tahun 2030. Perusahaan-perusahaan di Uni Eropa, Britania Raya, dan Ukraina berharap dampak awal yang minim selama tahap uji coba.
Komisi Eropa menyatakan tarif perbatasan ini sesuai dengan aturan Organisasi Perdagangan Dunia karena memperlakukan perusahaan asing dan domestik dengan cara yang sama dan memungkinkan pengurangan dari biaya perbatasan untuk harga karbon yang sudah dibayarkan di luar negeri.
“CBAM bukan tentang perlindungan perdagangan. Ini tentang melindungi ambisi iklim UE—dan berupaya meningkatkan tingkat ambisi iklim di seluruh dunia,” kata Gentiloni dalam tanggapan tertulis atas pertanyaan Reuters.
Asosiasi industri baja Eropa, Eurofer, yang telah berada di garis depan dalam upaya di Eropa untuk mendukung tarif perbatasan, mengatakan bahwa tahap awal ini akan menguji sejauh mana CBAM efektif dalam menghindari peralihan produksi industri ke luar negeri ke negara-negara dengan kebijakan iklim yang kurang ambisius.
Di antara mitra perdagangan penting Eropa, kementerian luar negeri China, kementerian perdagangan Turki, dan seorang pejabat Amerika Serikat menolak untuk memberikan komentar mengenai peluncuran ini.(*)