Kembangkan Daerah, Ekonom Regional Didorong Bersinergi Bersama Kemenkeu

2023-08-07T16:57:44.000Z

Penulis:Yunike Purnama

Editor:Redaksi

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mendorong sinergi dengan ahli ekonomi di tingkat regional hingga nasional untuk menjaga stabilitas perekonomian baik di pusat maupun daerah.
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mendorong sinergi dengan ahli ekonomi di tingkat regional hingga nasional untuk menjaga stabilitas perekonomian baik di pusat maupun daerah.

JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mendorong sinergi dengan ahli ekonomi di tingkat regional hingga nasional untuk menjaga stabilitas perekonomian baik di pusat maupun daerah. Kolaborasi tersebut juga untuk menopang Indonesia sebagai upper middle income country atau negara berpenghasilan menengah ke atas.

Hal itu disampaikan Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara dalam diskusi dengan para ekonom regional di Kemenkeu akhir pekan lalu. Suahasil berharap seluruh ahli ekonomi di tingkat regional maupun nasional mampu bersinergi dan berkolaborasi dengan Kementerian Keuangan untuk menjaga perekonomian Indonesia. 

Hal ini demi ekonomi Indonesia yang lebih kuat dan terwujudnya Indonesia maju. "Ini tentang membangun Indonesia berbasiskan regional economic development. Kita pikirkan dengan sangat mendalam. Maka itu kita butuh bantuan para ekonom dari berbagai macam universitas daerah,” ujar Suahasil dalam keterangannya, dikutip Senin 7 Agustus 2023. 

Dalam pertemuan kemarin, Suahasil mendengarkan berbagai pandangan dari berbagai daerah, seperti mengenai food estate, dana alokasi khusus (DAK), dana bagi hasil (DBH), kemiskinan ekstrem, hingga pariwisata. Keseluruhan prospek tersebut bertujuan untuk mendukung Indonesia menjadi negara maju.

Pihaknya menjelaskan saat ini Indonesia masuk ke upper middle income country atau negara berpenghasilan menengah ke atas. Hal ini setelah Indonesia memiliki Pendapatan Nasional Bruto (PNB) per kapita sebesar US$4.580 atau sekitar Rp69 juta di tahun 2022, melebihi standar yang ditetapkan sebesar US$4.466 atau sekitar Rp67 juta. 

Keberhasilan tersebut dinilai karena Indonesia mampu memulihkan ekonomi pasca pandemi dengan cepat dan kuat melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Untuk mencapai cita-cita Indonesia maju, Suahasil menuturkan Indonesia harus mempersiapkan diri dengan memunculkan nilai tambah dan produktivitas.

Alternatif Pembiayaan

Suahasil menyebut ada beberapa poin arahan Presiden Jokowi untuk mendorong Indonesia maju. Hal itu yakni penggunaan produk dalam negeri, hilirisasi sumber daya alam, sumber daya mineral, dan pembangunan ekonomi berbasiskan ekonomi hijau. "Ini bukan cuma bicara pemerintah pusat. Ini bicara mengenai aktivitas ekonomi yang harus kita kenali baik di pusat maupun di daerah,” ujarnya.

Lebih lanjut, Kemenkeu menginginkan Indonesia terus mendalami kapasitas fiskal daerah bukan hanya APBD, tapi termasuk dana desa. “Jadi tolong dilihat dana desanya juga. Kalau ada yang mau melakukan penelitian mengenai dana desa, it would be very very good," ujar Suahasil.

Pihaknya mendorong pemerintah daerah makin lama makin fasih berbicara mengenai alternatif modalitas pembiayaan pembangunan daerah. “Saya berharap teman-teman ekonom dari universitas juga bisa fasih, karena akan menjadi konsultan pemerintah daerah,” ujarnya.