Gita Assisi Junior Choir SMP Fransiskus Tanjungkarang Sabet Emas di Surabaya World Choral Festival 2025

2025-11-21T11:31:11.000Z

Penulis:Eva Pardiana

Editor:Eva Pardiana

Gita Assisi Junior Choir (GACJ) dari SMP Fransiskus Tanjungkarang berhasil mengharumkan nama Lampung setelah meraih medali emas pada ajang Surabaya World Choral Festival (SWCF) 2025 yang berlangsung di Balai Pemuda Surabaya, 12–15 November 2025.
Gita Assisi Junior Choir (GACJ) dari SMP Fransiskus Tanjungkarang berhasil mengharumkan nama Lampung setelah meraih medali emas pada ajang Surabaya World Choral Festival (SWCF) 2025 yang berlangsung di Balai Pemuda Surabaya, 12–15 November 2025.

BANDAR LAMPUNG — Gita Assisi Junior Choir (GACJ) dari SMP Fransiskus Tanjungkarang berhasil mengharumkan nama Lampung setelah meraih medali emas pada ajang Surabaya World Choral Festival (SWCF) 2025 yang berlangsung di Balai Pemuda Surabaya, 12–15 November 2025. Mereka juga lolos ke babak Grand Prix, yang menjadi pencapaian tertinggi bagi kelompok paduan suara remaja tersebut.

SWCF tahun ini diikuti sekitar 1.500 peserta dari empat negara dan 12 provinsi di Indonesia. Sebagai festival internasional yang digelar untuk kedua kalinya sejak 2024, kompetisi ini menghadirkan skala lebih besar dengan partisipasi 29 kelompok paduan suara dan 48 peserta solo dari Indonesia, Malaysia, Taiwan, Inggris, dan Amerika Serikat.

Direktur Artistik SWCF 2025, Tommyanto Kandisaputra, menyatakan bahwa keberagaman peserta mencerminkan kuatnya peran musik sebagai jembatan budaya. “Kehadiran peserta dari berbagai negara dan daerah menunjukkan bahwa harmoni bisa tercipta ketika kita saling mendengar dan belajar satu sama lain,” ujarnya.

Pada kesempatan ini, SMP Fransiskus mengirim GACJ untuk kategori Teenager dalam cabang choir competition dan berhasil menjadi juara kategori tersebut. Selain paduan suara, SWCF juga mempertandingkan cabang solo song competition serta kategori lain seperti children choir, pop jazz, senior high school, religion, dan mix choir.

Pelatih sekaligus conductor GACJ Batch 2025, Ferlian Anggy Setyawan, menjelaskan bahwa proses persiapan berlangsung selama 11 bulan dan menghadirkan berbagai tantangan. “Anak-anak tidak semua memiliki latar belakang bermusik yang sama. Selain teknik bernyanyi, kami juga membentuk kedisiplinan, kemandirian, dan kepercayaan diri mereka,” jelasnya. Ia menambahkan bahwa kompetisi internasional menuntut standar tinggi, baik dari segi teknik vokal maupun pemilihan serta eksekusi lagu.

Anggy berpesan agar seluruh anggota GACJ tetap menjadi pribadi yang baik, rendah hati, dan terus aktif dalam dunia paduan suara. “Semoga proses ini menjadi berkat bagi banyak orang,” katanya.

Kebanggaan juga dirasakan para orang tua. Astri Bangun, salah satu orang tua murid, menyampaikan rasa haru atas usaha dan konsistensi anak-anak GACJ. “Gold medal, winner of category, dan jury special award membuktikan bahwa tidak ada usaha yang mengkhianati hasil. Terima kasih kepada pihak sekolah dan terutama Kak Anggy yang telah mewujudkan mimpi ini,” ujarnya.

Kepala SMP Fransiskus Tanjungkarang, Sr. M. Anselina FSGM, M.Pd., juga memberikan apresiasi atas capaian tersebut. “Perjuangan dan dedikasi anak-anak akhirnya berbuah manis. Saya berharap mereka tidak cepat puas, tetap rendah hati, dan kembali fokus belajar sepulang dari kompetisi,” katanya, Jumat (21/11/2024). 

Ia turut menyampaikan terima kasih kepada para orang tua atas dukungan selama proses persiapan.

Prestasi ini diharapkan dapat memotivasi GACJ untuk terus berkembang serta memperkuat kontribusi Lampung dalam ajang seni budaya tingkat nasional dan internasional. (*)