BPS Lampung
Penulis:Eva Pardiana
Editor:Eva Pardiana
BANDAR LAMPUNG – Badan Pusat Statistik (BPS) menggelar Sensus Penduduk Lanjutan (SP) 2020 pada tahun ini. Long Form SP 2020 tersebut bakal digelar serentak di Indonesia mulai 15 Mei hingga 30 Juni 2022 di rumah tangga terpilih.
Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana meminta warga untuk menerima kehadiran petugas sensus dengan baik sehingga proses pendataan berjalan lancar. Kepada petugas sensus, Eva juga meminta untuk bersabar saat menghadapi beragam sikap warga.
"Kriteria masyarakat kan beda-beda, makanya Bunda bilang salam yang baik, kalau misalnya (warga sasaran survei) ada di luar kota, ada pekerjaan tempat lain, kita harus tetap bersabar," ujar wanita yang akrab disapa Bunda Eva itu saat memberikan arahan kepada petugas sensus Long Form SP 2020 gelombang II, di Ballroom Hotel Bukit Randu, Bandar Lampung, Rabu, 11 Mei 2022 lalu.
Diwawancarai terpisah, Koordinator Fungsi Statistik Sosial BPS Provinsi Lampung Mas'ud Rifai mengatakan tantangan yang dihadapi petugas sensus untuk melaksanakan pendataan di perkotaan cukup berat dibandingkan pedesaan. Sehingga dibutuhkan kesabaran yang ekstra.
“Bagaimana pun juga kita kan datang ke rumah responden, kadang kala di daerah perkotaan, respondennya hanya bisa ditemui malam atau hari libur, karena di siang hari banyak beraktivitas di luar,” ujarnya saat dihubungi Kabar Siger, Kamis, 15 Mei 2022.
Selain itu, lanjut Mas'ud, kesadaran masyarakat yang beragam juga menjadi tantangan tersendiri bagi petugas sensus. Padahal data sensus digunakan pemerintah sebagai dasar kebijakan, sehingga data yang akurat akan memberi andil menyukseskan program pembangunan.
"Terkadang ada yang belum paham manfaat data untuk pembangunan, jadi mereka cenderung mengacuhkan, sehingga kita sering meminta bantuan aparat desa atau aparat kelurahan setempat untuk membantu memberi pengertian ke warganya," ujarnya.
Mas'ud menjelaskan data sensus kali ini sangat penting, karena mencakup data mortalitas dan fertilitas yang jarang sekali dikumpulkan. "Biasanya kegiatan ini mengikuti sensus yang (dilaksanakan) 10 tahunan, jadi indikator ini tersedia di sekitar 5 tahunan, jadi sayang ini kalau masyarakatnya kurang welcome," ungkapnya.
Ia berharap warga Kota Bandar Lampung bersedia menerima kehadiran petugas sensus dan mau menjawab pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan. Menurutnya masyarakat tidak perlu khawatir, sebab data individu yang disampaikan kerahasiaannya dijamin undang-undang.
"Jadi walaupun kita banyak berurusan dengan identitas pribadi, itu tidak akan dikeluarkan, jadi itu hanya untuk mengagregasi saja. Indikator yang dikeluarkan yaitu indikator wilayah," tegas Mas'ud.
Mas'ud memaparkan jumlah petugas Long Form SP 2020 yang diturunkan se-Provinsi Lampung sebanyak 2.731 orang. Data yang dikumpulkan pada sensus kali ini lebih lengkap dari SP 2020, meliputi mortalitas, fertilitas, migrasi, ketenagakerjaan, suku bangsa, pendidikan, disabilitas, serta perumahan.
"Dikarenakan kemarin itu pandemi, pertanyaan sensus lebih minimalis, nah sekarang ini yang lengkapnya, bedanya kalau dulu didata semua (penduduk), kalau sekarang sampel terpilih saja, jadi tidak seluruh penduduk kita data," pungkasnya. (EP/IQB)