BANDARLAMPUNG – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung mencatat penurunan ketimpangan pengeluaran penduduk pada Maret 2025. Berdasarkan data yang dirilis pada Jumat (25/7), Gini Ratio tercatat sebesar 0,292 lebih rendah dibandingkan 0,301 pada September 2024 dan 0,302 pada Maret 2024.

Kepala BPS Provinsi Lampung Ahmadriswan Nasution mengatakan, penurunan ini menandakan peningkatan pemerataan ekonomi di wilayah Lampung. “Angka ini mencerminkan tren positif dalam distribusi pengeluaran masyarakat, terutama di daerah perdesaan,” ujarnya saat konferensi pers secara virtual.

Di wilayah perkotaan, Gini Ratio mencapai 0,319; turun 0,010 poin dari September 2024, sementara di perdesaan lebih rendah, yaitu 0,261; turun 0,009 poin dari periode sebelumnya.

• PGN Masuk 50 Jajaran Perusahaan Terbuka Penerapan GCG Terbaik Se-Asia Tenggara dan 5 Besar Terbaik di Indonesia
• Begini Cara Mudah Ajukan Kartu Kredit BRI via Website
• PGN Jajaki Potensi Kerja Sama Penyaluran Gas Bumi ke Tambang Emas Gosowong
• PTPN I Proyeksi Tanam 50 Ribu Hektare Tanaman Kelapa

Indikator tambahan dari Bank Dunia, yaitu persentase pengeluaran kelompok 40 persen penduduk terbawah, juga menunjukkan peningkatan pemerataan.

Pada Maret 2025, kelompok ini menyumbang 22,66 persen dari total pengeluaran, naik dibanding Maret 2024. Secara rinci, kontribusi di perkotaan mencapai 21,86 persen, sedangkan di perdesaan mencapai 23,79 persen, menunjukkan distribusi yang lebih merata di desa.

Jika dibandingkan secara nasional, Gini Ratio Indonesia pada Maret 2025 adalah 0,375; sehingga Lampung berada di bawah rata-rata nasional dan menjadi salah satu provinsi dengan ketimpangan terendah.

Ahmadriswan menambahkan bahwa perbaikan ini tidak lepas dari upaya pemerintah daerah yang memperkuat program sosial, sektor pertanian dan UMKM, serta kebijakan redistribusi yang inklusif.

Untuk informasi lebih lanjut, Ahmadriswan Nasution menyarankan agar masyarakat mengakses laman resmi BPS Lampung di www.lampung.bps.go.id atau menghubungi langsung Pelayanan Statistik Terpadu mereka. (*)

Reporter: Sheila Maya Sari, Shantica Melinda