Dapat Suntikan Modal Rp1 Triliun, LPEI Siap Dorong UKM Naik Kelas

2022-12-31T15:59:23.000Z

Penulis:Yunike Purnama

Editor:Redaksi

Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank mendapatkan penugasan untuk membantu UKM dalam bentuk Penugasan Khusus Ekspor (PKE) UKM.
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank mendapatkan penugasan untuk membantu UKM dalam bentuk Penugasan Khusus Ekspor (PKE) UKM.

JAKARTA -Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank mendapatkan penugasan untuk membantu UKM dalam bentuk Penugasan Khusus Ekspor (PKE) UKM yang ditujukan dalam rangka mendukung program pemulihan ekonomi nasional melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp1 triliun.

Direktur Pelaksana LPEI, Maqin U. Norhadi mengatakan, peran LPEI untuk meningkatkan kemampuan UKM diwujudkan dengan terus membantu para UMKM baik dari aspek finansial maupun non finansial untuk bisa naik kelas menjadi eksportir unggulan.

Hingga November 2022, LPEI telah menyalurkan pembiayaan PKE UKM sebesar Rp666 miliar kepada 100 pelaku usaha yang tersebar di Indonesia dan sektor usaha didominasi oleh produk furniture dengan pangsa sebesar 32i portofolio berdasarkan produk ekspor.

Penyaluran pembiayaan melalui program PKE UKM difokuskan untuk mendukung peningkatan daya usaha pelaku UKM berorientasi ekspor, khususnya yang terdampak pandemi Covid-19," kata Maqin dalam keterangan resmi, Sabtu, 31 Desember 2022. 

Melalui fasilitas pembiayaan ini, Maqin menilai LPEI berhasil mengakomodir hambatan-hambatan yang dihadapi pelaku usaha UKM antara lain keberlangsungan usaha, mempertahankan karyawannya. 

Berdasarkan perhitungan yang dilakukan oleh Indonesia Eximbank Institute (IEB Institute) bahwa setiap Rp 1 miliar pembiayaan PKE yang disalurkan telah enciptakan tambahan nilai konsumsi sebesar Rp2,2 miliar, nilai ekspor Rp2,03 miliar, nilai impor Rp1,66 miliar, dan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) senilai Rp4,09 miliar.

Maqin menambahkan, peruahaan juga meningkatkan kelas pelaku UMKM melalui program yang menyasar perbaikan aspek non finansial. Berupa program Coaching Program for New Exporter (CPNE).

CPNE merupakan program pelatihan rintisan eksportir baru, Desa Devisa yaitu program pengembangan masyarakat berbasis komoditas untuk menghasilkan devisa, dan marketing handholding yaitu program untuk memasarkan UMKM lokal melalui marketplace global.

“PMN yang diperoleh LPEI merupakan bentuk kehadiran negara melalui lembaga yang diberikan penugasan khusus untuk mendorong ekspor nasional melalui pelatihan dan pendampingan maupun pembiayaan ditujukan kepada pelaku usaha khususnya UKM berorientasi ekspor," terangnya.

Untuk itu, pihaknya berharap dengan adanya program PKE UKM ini LPEI dapat terus mendukung eksportir UKM di Indonesia agar tetap dapat melakukan kegiatan operasionalnya secara maksimal dan tetap memiliki daya saing di tengah tantangan ekonomi global. (*)