BI Naikkan Suku Bunga Acuan ke 3,75 Persen Setelah 17 Bulan Ditahan

2022-08-23T17:37:06.000Z

Penulis:Yunike Purnama

Editor:Yunike Purnama

Bank Indonesia akhirnya menaikkan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 bps menjadi 3,75% pada Agustus 2022.
Bank Indonesia akhirnya menaikkan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 bps menjadi 3,75% pada Agustus 2022.

JAKARTA – Bank Indonesia akhirnya menaikkan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 bps menjadi 3,75% pada Agustus 2022.

Dalam Rapat Dewan Gubernur, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengumumkan, selain menaikkan suku bunga acuan,  BI juga mengerek suku bunga deposit facility sebesar 25 bps menjadi 3,00% dan suku bunga Lending Facility sebesar 25 bps menjadi 4,50%.

“Keputusan kenaikan suku bunga tersebut sebagai langkah pre-emptive dan forward looking untuk memitigasi risiko peningkatan inflasi inti dan adanya kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi serta inflasi volatile food,” ujar Perry Warjiyo, dikutip dari trenasia.com pada 23 Agustus 2022.

Adapun langkah untuk merespons bauran kebijakan tersebut dan menjaga stabilitas dan memperkuat pemulihan, Bank Indonesia melakukan langkah-langkah sebagai berikut.

Pertama, memperkuat operasi moneter melalui kenaikan struktur suku bunga di pasar uang sesuai dengan kenaikan suku bunga BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR).

Kedua , memperkuat stabilisasi  nilai tukar rupiah sebagai bagian untuk pengendalian inflasi.

Ketiga, melakukan pembelian/penjualan SBN di pasar sekunder untuk memperkuat stabilitas nilai tukar rupiah.

Keempat, memperkuat sinergi antara pusat dan daerah untuk menjaga stabilitas harga dan meningkatkan ketahanan pangan melalui Rapat Koordinasi Tim Pengendalian Inflasi.

Kelima, mengimplementasikan kebijakan insentif bagi bank-bank yang menyalurkan kredit/pembiayaan kepada sektor prioritas.

Keenam, melanjutkan kebijakan transparansi suku bunga dasar kredit.

Ketujuh, memperjuat kebijakan sistem pembayaran untuk mendukung pemulihan ekonomi dan memperluas layanan akses QRIS serta BI-FAST.

Sebelumnya, Bank Indonesia telah menahan suku bunga BI-7DRRR di level 3,5% selama 17 bulan berturut-turut.