UMKM
Penulis:Yunike Purnama
Editor:Yunike Purnama
BANDARLAMPUNG - Pandemi Covid-19 tidak serta merta melumpuhkan ekonomi Indonesia, terutama ekonomi digital.
Seperti ditunjukkan Xendit dari riset United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD), volume belanja di platform digital mengalami pertumbuhan pesat hingga 65% dari Maret 2020 (awal pandemi) hingga Maret 2021.
Di samping itu, riset Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) terhadap UMKM menunjukkan sebanyak 74,2% responden menyatakan penjualan meningkat selama pandemi, dengan rata-rata kenaikan sekitar 133%.
Namun, para pelaku usaha harus memutar otak untuk mencari strategi yang tepat atau memahami strategi digital branding agar dapat bertahan di tengah persaingan digital. Penting bagi pemilik usaha untuk membangun brand dengan reputasi dan keunikan sendiri.
Lebih lanjut, berikut 5 tips agar dapat membuat toko online kalian naik kelas:
Karakter brand tidak hanya dapat ditampilkan melalui nama, tapi juga logo, warna-warna dominan, hingga slogan. Buatlah sesuatu yang unik dan mudah diingat oleh orang-orang. Gunakan juga font dengan warna-warna yang konsisten untuk pemasaran di media sosial. Seperti halnya Nike dengan slogan “Just Do It” yang sudah dikenal orang di luar kepala, atau Hermes dengan warna oranye ikoniknya.
Berdasarkan laporan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM), sebanyak 3,79 juta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sudah memanfaatkan platform online dalam memasarkan produknya. Namun, tidak banyak dari mereka yang memiliki website sendiri dan hanya memanfaatkan e-commerce. Padahal, website dapat memberikan kesan profesional dan unggul dari kompetitor lainnya kepada calon pelanggan.
Website yang mudah diakses di adalah hal penting. Buatlah desain serta tampilan yang tidak terlalu rumit, sehingga pengguna dapat dengan mudah mengakses halaman terkait produk yang diinginkan. Dalam hal ini, Sahabat Tek bisa memanfaatkan aplikasi pihak ketiga, seperti Xendit untuk mendirikan toko online sendiri dengan cepat.
Penting bagi pelaku usaha untuk mengelola inventaris produk dengan baik agar terhindar dari salah stok, ataupun stok habis secara tiba-tiba di tengah banyaknya pesanan yang masuk. Akan lebih efisien jika pelaku usaha menggunakan sistem pengelolaan inventaris dan stok barang secara otomatis. Seperti fitur yang ditawarkan Xendit, yaitu fitur Xendit Inventory Sync yang ada di Aplikasi Xendit Bisnis, pelaku usaha dapat mengintegrasikan pengelolaan stok dan inventaris di berbagai website dan marketplace seperti Shopify, WooCommerce, Shopee dan Tokopedia.
Kehadiran media sosial sebagai sarana promosi untuk berjualan memang merupakan sebuah keharusan di era digital seperti sekarang. Namun, untuk bisa menjadi brand ternama dengan reputasi yang baik dan memiliki basis pembeli yang loyal, gunakanlah media sosial untuk membagikan cerita menarik tentang brand, alih-alih hanya berjualan. (*)