Transaksi Livin' by Mandiri Sentuh Rp630 Triliun

Yunike Purnama - Kamis, 27 Oktober 2022 10:05
Transaksi Livin' by Mandiri Sentuh Rp630 TriliunNilai transaksi Livin’ by Mandiri pada kuartal III 2022 mencapai Rp630 triliun atau tumbuh sekitar 50% secara yoy. (sumber: Bank Mandiri)

JAKARTA - Transformasi digital yang dilakukan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) telah membuahkan hasil yang positif. Hal ini tercermin dari nilai transaksi Livin’ by Mandiri pada kuartal III 2022 mencapai Rp630 triliun atau tumbuh sekitar 50% yoy.

Melalui serangkaian inovasi yang dilakukan dalam setahun terakhir, aplikasi perbankan super lengkap milik Bank Mandiri ini telah mampu melayani 500 juta transaksi.

"Saat ini Livin’ by Mandiri telah diunduh lebih dari 18 juta kali dalam kurun waktu 12 bulan terakhir," kata Direktur Teknologi Informasi Bank Mandiri Timothy Utama dalam paparan kinerja kuartal III 2022 dikutip Kamis, 27 Oktober 2022.

Adapun untuk jumlah pengguna sudah mencapai 14 juta, di mana sebanyak 85alah nasabah aktif. Transaksi nasabah melalui Livin’ by Mandiri juga terus menunjukan pertumbuhan seiring dengan berubahnya perilaku konsumen untuk menggunakan layanan digital.

Sementara itu, jumlah transaksi Livin’ by Mandiri tumbuh sebesar 60% secara year to date (ytd) sampai September 2022. Nilai itu lebih tinggi hampir 1,8 kali dibandingkan transaksi ATM yang membukukan 774 juta transaksi.

"Nilai transaksi bruto atau gross transaction value (GTV) Livin’ by Mandiri mencapai Rp 1.716 triliun pada September 2022 atau tumbuh kurang lebih 50% yoy dan lebih tinggi 3,2 kali dibandingkan nilai transaksi ATM yang membukukan Rp598 triliun," kata Timothy.

Tidak berhenti di situ, transformasi digital juga dilakukan dengan mendigitalisasi kantor cabang untuk mengoptimalkan layanan kepada nasabah. 

Bertajuk Smart Branch, bank berlogo pita emas ini telah mentransformasi 241 kantor cabang di seluruh Indonesia.

Melalui pengembangan bisnis dan transformasi digital, saham Bank Mandiri berhasil menorehkan penguatan harga mencapai level tertinggi baru sepanjang masa atau all time high menjadi Rp10.375 per lembar saham pada penutupan perdagangan saham efek pada Jumat, 21 Oktober 2022.

Bahkan, sempat bertengger di level Rp 10.450 pada sesi siang harinya. Posisi tersebut naik 47,68% secara ytd dibandingkan posisi penutupan bursa pada akhir 2021 sebesar Rp7.025 per lembar saham. (*)

Editor: Yunike Purnama
Yunike Purnama

Yunike Purnama

Lihat semua artikel

RELATED NEWS