Rupiah Menguat ke Posisi Rp15.343 per Dolar AS
Yunike Purnama - Kamis, 13 Oktober 2022 10:53BANDAR LAMPUNG - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat pada Kamis pagi ini. Penguatan nilai tukar rupiah hari ini terjadi usai bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) mengindikasikan akan menahan diri untuk menaikkan suku bunga secara agresif.
Pada Kamis, 13 Oktober 2022, rupiah menguat 14 poin atau 0,09 persen ke posisi 15.343 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 15.357 per dolar AS.
Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra menjelaskan, nilai tukar rupiah masih berpeluang menguat hari ini terhadap dolar AS setelah notulen rapat bank sentral AS keluar.
- Ancaman Krisis Pangan, Mentan Siapkan 3 Intervensi
- OJK Bersama KPK Sinergi Cegah Korupsi di Sektor Jasa Keuangan
- Medco Energi (MEDC) Rencana Buyback Obligasi Rp3,84 Triliun
"Para petinggi The Fed menginginkan pengambilan keputusan pengetatan moneter mempertimbangkan risiko pelambatan ekonomi AS," kata Ariston dalam risetnya.
Hal itu memberikan kesan ke pasar bahwa The Fed mungkin akan menahan diri melakukan pengetatan moneter yang agresif dan indikasi tersebut membantu pelemahan dolar AS untuk sementara.
"Pasar masih menunggu data inflasi konsumen AS nanti malam, dimana hasil yang lebih tinggi dari proyeksi 8,1 persen bisa mendorong penguatan dolar AS lagi terhadap nilai tukar lainnya, dan sebaliknya," ujar Ariston.
Di sisi lain, lanjut Ariston, beberapa sentimen negatif terkait potensi resesi masih memberikan tekanan ke aset berisiko termasuk rupiah, seperti pemangkasan proyeksi pertumbuhan ekonomi global oleh Dana Moneter Internasional (IMF), perang Rusia-Ukraina yang masih berlanjut, dan inflasi global yang terus naik.
- OJK Lampung Bersama LJK Meriahkan Bulan Inklusi Keuangan 2022, Ikuti dan Catat Jadwalnya!
- Telkomsel Partisipasi Perhelatan Pahlawan Digital UMKM 2022
- Cek Harga Emas Antam di Pegadaian Kamis, 7 Oktober 2022
"Kondisi tersebut memberi peluang pelemahan rupiah kembali," kata Ariston.
Dalam laporan World Economic Outlook (WEO) terbaru, IMF memproyeksikan ekonomi global tumbuh sebesar 3,2 persen tahun ini dan 2,7 persen pada 2023, dengan revisi turun 0,2 persen poin untuk 2023 dari perkiraan Juli.
Ariston memperkirakan hari ini rupiah akan bergerak di kisaran level 15.300 per dolar AS hingga 15.380 per dolar AS. (*)