Perempuan Pelaku UMKM di Tokopedia Naik 2,5 Kali Lipat
Yunike Purnama - Rabu, 09 Maret 2022 09:14BANDARLAMPUNG - Masih dalam rangka Hari Perempuan Internasional, Tokopedia ungkap jumlah kenaikan perempuan pelaku UMKM di 2021.
Hari Perempuan Internasional jatuh pada 8 Maret, hari ini. Melalui sebuah acara daring, Tokopedia membeberkan jumlah kenaikan perempuan pelaku UMKM di tahun 2021. Data tersebut mencatat bahwa jumlah mereka meningkat 2,5 kali lipat dibanding tahun 2020 lalu.
Dalam acara tersebut, Tokopedia juga mengungkap bahwa jumlah kenaikan perempuan pelaku UMKM kenaikan cukup signifikan berada dalam beberapa kota di Indonesia. Yakni, Pekanbaru, Palembang, Pekalongan, Denpasar dan Balikpapan.
- Harga Emas Antam Hari Ini Melonjak
- Disney Berkolaborasi dengan 29 Merek Produk Dalam Negeri
- Awasi Rantai Pasok Batu Bara, Pemerintah Rilis Simbara
“Tokopedia juga melihat beberapa kota di Indonesia mengalami peningkatan paling tinggi dalam hal jumlah perempuan pegiat usaha lokal selama 2021. Ada Pekanbaru, Palembang, Pekalongan, Denpasar dan Balikpapan,” ujar Head of Product (Campaign) Tokopedia, Helena secara virtual, Selasa, 8 Maret 2022.
Meningkatnya jumlah kenaikan perempuan pelaku UMKM juga didorong dari banyaknya inisiatif Tokopedia bersama pegiat usaha lokal, termasuk perempuan pegiat UMKM. Mulai dari Tokopedia Beauty Awards 2021, Women in Style, insiatif Hyperlocal.
- Apple akan Rilis iPhone SE 3 dengan Harga Mulai Rp4,3 Jutaan
- Rincian Harga Emas Antam Rabu, 2 Maret 2022 di Pegadaian
- Di Bawah Komando Bakir Pasaman, Pupuk Indonesia Melejit Selama Pandemi
UMKM Besutan Perempuan di Tokopedia
Pada acara tersebut, Tokopedia juga turut mengundang beberapa UMKM besutan perempuan. Di antaranya adalah Studio Dapur dan Noesa.
Studio Dapur sendiri merupakan UMKM asal Bandung dengan omzet puluhan juta di Tokopedia. UMKM ini dibesut oleh Mega Puspita dan beberapa rekannya. Dalam usahanya ini, mereka juga turut memberdayakan pengrajin bambu dengan berbagai latar belakang di desa.
“Para pengrajin ini memproduksi produk anyaman bambu ramah lingkungan, seperti tudung saji, baki, alas gelas dan piring, keranjang dan lain-lain. Kami juga rutin mengedukasi para pengrajin bambu dan warga setempat terkait pembuatan kerajinan bambu berkualitas agar bisa dijadikan mata pencarian warga sekaligus menjaga kelestarian desa,” jelas Mega.(*)