Pelopor Bisnis Kripto Perbankan Keluar dari Industri, Apa Penyebabnya?
Yunike Purnama - Selasa, 10 Januari 2023 12:50NEW YORK - Bank pelopor bisnis kripto, Metropolitan Commercial Bank memutuskan keluar dari bisnis mata uang digital. Hal tersebut disampaikan lewat pernyataan pers yang ditulis Senin, 9 Januari 2023.
Mengutip keterangan dari Insider Selasa, 10 Januari 2023, Metropolitan Commercial Bank mengatakan perusahaannya akan menghentikan penawaran terkait crypto tahun ini.
Pada keterangan tersebut, bank yang berbasis di New York ini menunjuk pada perkembangan terkini dalam industri, bersama dengan lingkungan peraturan yang berubah sebagai bagian dari keputusan mereka untuk meninggalkan ruang yang baru lahir.
“Pengumuman hari ini tentang keluarnya kami dari vertikal aset terkait mata uang kripto mewakili puncak dari proses yang dimulai pada tahun 2017, ketika kami memutuskan untuk menjauh dari kripto dan tidak mengembangkan bisnis," kata presiden dan CEO Bank Komersial Metropolitan, Mark DeFazio seperti dikutip TrenAsia.com jaringan Kabarsiger.com
- MDKA Kucurkan Dana Eksplorasi Rp393,98 Miliar per Desember 2022
- Ramalan 2 Bank Raksasa Dunia Soal Ekonomi 2023
- Gerindra Minta Gubernur Serius Tangani Masalah Banjir di Jawa Tengah
Sebagai informasi, Metropolitan Commercial Bank merupakan perbankan pertama yang mengadopsi dan mendukung pembiayaan dalam aset kripto.
Salah satu inisiatifnya adalah merilis kartu debit crypto, yang diluncurkan pada tahun 2018.
Sebelumnya, sejumlah perbankan konvesional tidak memiliki mata uang kripto apa pun di neracanya. Termasuk pinjaman dengan klien terkait kripto.
Mentopolitan Commercial Bank sebelumnya tercatat memiliki aset sekitar US$6,4 miliar atau setara Rp101 triliun.
Dengan dihilangkannya neraca crypto dari Metropolitan Commercial Bank, perusahaan mengharapkan dampak finansial bisa diminimalisir.
Saat ini, Metropolitan Commercial Bank memiliki empat klien terkait crypto aktif yang menghasilkan sekitar 1,5% dari total pendapatan dan 6% dari semua simpanan.
"Klien terkait kripto, aset, dan simpanan tidak pernah mewakili bagian material dari bisnis Perusahaan dan tidak pernah memaparkan Perusahaan pada risiko keuangan material," tambah DeFazio. (*)