Kompor Induksi Hadirkan Beragam Manfaat bagi Pengguna hingga Negara
Chairil Anwar - Selasa, 05 April 2022 20:55JAKARTA — PT PLN (Persero) berkomitmen mendukung transisi energi impor ke domestik melalui penggunaan kompor listrik induksi demi menciptakan kemandirian energi nasional. Pemanfaatan kompor induksi ini memiliki beragam keunggulan dan manfaat yang dapat dirasakan masyarakat dan negara.
"PLN sangat merekomendasikan penggunaan kompor induksi di dapur rumah tangga karena lebih aman, mudah, dan efisien," kata Executive Vice President Komunikasi Korporat dan CSR PLN Agung Murdifi.
Agung pun menyebutkan sejumlah keunggulan menggunakan kompor induksi. Pertama adalah lebih praktis sebab pengguna kompor listrik tidak perlu menukar tabung elpiji ketika habis.
Agung menjelaskan kompor ini bekerja ketika alat masak diletakkan di atas kompor, lalu arus listrik bolak-balik dilewatkan dari dalam badan kompor melalui gulungan kawat.
Panas yang dihasilkan langsung dialirkan ke alat masak, sehingga ketika bersentuhan dengan anggota tubuh tidak terasa panas dan relatif aman. Dari sisi waktu memasak juga lebih cepat karena kompor induksi memungkinkan penyebaran panas yang lebih merata ketimbang kompor gas sehingga hemat waktu.
Keunggulan kompor induksi berikutnya adalah lebih aman. Kompor tersebut tidak menimbulkan api dan asap sehingga risiko menimbulkan kebakaran jauh lebih kecil, selain itu juga tidak ada potensi ledakan akibat bahan bakar.
"Kompor induksi yang tanpa api dan asap juga lebih sehat bagi penggunanya, sebab tidak menghasilkan emisi. Selain itu, juga ramah terhadap anak-anak karena lebih aman," papar Agung dalam keterangan resminya, Selasa, 5 April 2022.
- Aturan Terbaru Naik Kereta Api: Sudah Booster, Tak Perlu Lagi Tunjukkan Negatif PCR
- Radisson Hadirkan Kuliner Berbuka Puasa Nusantara Hingga Internasional
- Pemerintah Kaji Kenaikan Pertalite dan LPG 3 Kilogram
Dari sisi penggunaan, kompor induksi pun lebih murah dibandingkan dengan kompor elpiji. Hasil uji coba menunjukkan rumah tangga kecil rata-rata mengonsumsi 11,4 kg elpiji subsidi dengan biaya Rp79.400 per bulan setelah disubsidi pemerintah sebesar Rp125.400, sehingga total biaya yang dibutuhkan untuk memasak menggunakan elpiji mencapai Rp204.800 per bulan.
Sementara biaya yang dibutuhkan untuk memasak menggunakan kompor induksi sebagai berikut. Harga listrik tanpa subsidi 1 kWh Rp1.444,7, sedangkan kebutuhan listrik per bulan sebesar 82 kWh. Dengan begitu, biaya yang dibutuhkan untuk masak per bulan menggunakan kompor induksi tanpa subsidi sebesar Rp118.465 sehingga terdapat penghematan sekitar Rp86.335 setiap bulan. "Waktu masak yang lebih cepat akan membuat kompor listrik lebih hemat penggunaan energi daripada gas," ujar Agung.
Tak hanya pengguna yang mendapat manfaat, negara juga memperoleh penghematan subsidi dan impor jika masyarakat beralih menggunakan kompor induksi. Dalam kajian PLN, untuk konversi sejumlah 300 ribu pengguna per tahunnya akan dapat memberikan penghematan subsidi elpiji sekitar Rp450 miliar dan menekan biaya impor elpiji sebesar Rp220 miliar.
"Jika beralih menggunakan kompor induksi, Indonesia juga akan mandiri energi karena tanpa harus bergantung ke impor. Sebab, selama ini kompor elpiji sebagian besar penyediaan energinya masih impor," tambahnya.
PLN pun telah melakukan sejumlah upaya untuk menumbuhkan minat masyarakat beralih ke kompor induksi, yaitu memberikan harga khusus tambah daya hanya sebesar Rp150 ribu melalui program Nyaman Kompor Induksi untuk pelanggan yang membeli kompor induksi melalui partner yang memiliki kerja sama dengan PLN.
PLN juga memiliki produk layanan Ekstra Daya, yaitu paket tambahan kapasitas daya bagi rumah baru. Pelanggan cukup membayar biaya penyambungan daya 900 VA dan mendapat kapasitas daya 2.200 VA jika sudah dilengkapi kompor Induksi lengkap peralatan masak. Program ini dilakukan dengan menggandeng BUMN Karya serta perusahaan properti.
"Produk-produk layanan PLN untuk paket kompor induksi ini merupakan bagian dari rencana program konversi energi berbasis impor menjadi domestik. Langkah ini akan berkontribusi terhadap penguatan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan," imbuh Agung.
Nikmati Manfaat Kompor Induksi
Kompor induksi pun telah digunakan segala sektor baik rumah tangga hingga komersial, Kafe Kalukulolo, di Toli-Toli Sulawesi Tengah misalnya. Imran, sang pemilik kafe, mengatakan tempat usahanya telah meninggalkan kompor berbahan bakar elpiji dan beralih menggunakan kompor induksi untuk mendukung kebutuhan operasionalnya.
Imran mengisahkan awalnya ia beralih menggunakan kompor induksi untuk disesuaikan dengan desain konsep kafe kekinian. Namun, setelah berjalannya waktu, Imran pun juga merasakan keunggulan lainnya.
"Bentuk kompor induksi itu kekinian, sesuai dengan konsep kafe kami. Ternyata juga lebih bersih dibanding kompor gas," kata Imran.
Dia mengaku lebih menghemat pengeluaran dalam biaya operasional energi ketika menggunakan kompor induksi. Selain itu, waktu memasak juga menjadi lebih cepat karena panas yang dihasilkan pun optimal.
Menurut Imran, setelah menggunakan kompor induksi, tidak ada lagi kekhawatiran kehabisan bahan bakar ketika sedang memasak, sebab PLN selalu menyediakan energi listrik yang andal secara optimal.
Dia melanjutkan menggunakan kompor induksi pun jauh lebih aman sebab tidak ada risiko kebocoran gas yang dapat menjadi pemicu kebakaran, sehingga lebih nyaman dalam menjalankan kegiatan usaha.
"Kompor induksi juga lebih simpel, karena kami sering ikut event di luar kafe enggak perlu repot lagi mengangkat-angkat tabung gas," tuturnya. (CA)