Jelang Akhir Tahun, Pembiayaan Sindikasi Perbankan Semakin Tumbuh

Yunike Purnama - Selasa, 20 Desember 2022 16:46
Jelang Akhir Tahun, Pembiayaan Sindikasi Perbankan Semakin TumbuhIlustrasi layanan di Bank Muamalat (sumber: Ismail Pohan/TrenAsia )

JAKARTA - Jelang akhir tahun, sejumlah perbankan semakin semarak menyalurkan pembiayaan sindikasi. Mereka menggandeng patner bank lain untuk menyalurkan pembiayaan dalam jumlah besar.

Tak main - main, nilai pembiayaan yang disalurkan mencapai triliunan rupiah. Dengan nilainya yang besar, diharapkan pembiayaan ini menopang bisnis pada segmen korporasi di sisa tahun ini.

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) misalnya, memimpin penyaluran pembiayaan sindikasi sebesar Rp 2,5 triliun untuk PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (Mitratel).

SEVP Financing Risk & Special Asset Management BSI Babas Bastaman bilang, pembiayaan sindikasi tersebut disalurkan BSI bersama dengan Bank Muamalat untuk mendukung proyek akuisisi.

"Kemudian mendukung pembangunan tower-tower dalam rangka pemerataan jaringan dan digitalisasi di Indonesia yang dilakukan oleh anak perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) tersebut," kata Babas dalam keterangan resmi dikutip Selasa, 20 Desember 2022.

Dalam kerja sama tersebut, BSI berperan sebagai Joint Mandated Lead Arranger dan Facility Agent dengan total pembiayaan yang terbentuk senilai Rp 2,5 triliun. BSI juga berperan sebagai agen penampungan (Escrow Agent) dalam pembiayaan sindikasi ini.

Dari jumlah tersebut, porsi pembiayaan sindikasi Bank Muamalat mencapai Rp 1,1 triliun. Bersama BSI, Bank Muamalat juga berperan sebagai Joint Mandated Lead Arranger dalam pembiayaan tersebut.

Chief Wholesale Banking Officer Bank Muamalat Irvan Y. Noor mengatakan, inisiatif ini merupakan bagian untuk meningkatkan kapasitas pembiayaan bank syariah di Indoneisa.

"Kami bersyukur dapat berpartisipasi dalam pembiayaan sindikasi syariah pertama dan terbesar bagi Mitratel ini. Kami berharap kerja sama ini dapat berdampak positif bagi industri perbankan syariah," terangnya.

Rencananya, dana ini akan digunakan untuk kebutuhan modal kerja atau capital expenditure (capex) Mitratel. Adapun tenor pembiayaan sindikasi ini selama tujuh tahun dan akad pembiayaan yang digunakan adalah musyarakah mutanaqisah.

Sebelum itu, Bank Muamalat sudah gencar mengucurkan pembiayaan sindikasi. Pada awal Desember 2022, perusahaan telah menggandeng empat bank syariah lain untuk menyalurkan pembiayaan sindikasi senilai Rp 700 miliar kepada PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF).(*)

Editor: Redaksi
Bagikan
Yunike Purnama

Yunike Purnama

Lihat semua artikel

RELATED NEWS