IHSG Melemah pada Dua Pekan Pertama 2023, Ini Waktunya Berburu Saham Diskonan

Yunike Purnama - Selasa, 17 Januari 2023 06:29
IHSG Melemah pada Dua Pekan Pertama 2023, Ini Waktunya Berburu Saham DiskonanIHSG pada akhir tahun 2023 diprediksi mampu capai level 7.880 (sumber: Ismail Pohan/TrenAsia.com)

JAKARTA - Technical Analyst House of Traders Community Handi Erawan mengatakan bahwa pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada dua pekan pertama 2023 merupakan tanda bagi para investor untuk berburu saham dengan harga diskon.

Menurut Handi, pasar yang melemah bukan berarti buruk. Kondisi tersebut justru bisa menjadi momentum yang tepat untuk membeli saham-saham berfundamental bagus dengan harga yang lebih murah.

Memasuki awal tahun 2023, IHSG tampak melemah dan beberapa kali diuji di level support. Dalam dua pekan pertama 2023, IHSG menurun 2,37% dari 6.850,98 (penutupan 2 Januari 2023) ke 6.688,05 (penutupan 16 Januari 2023).

Walau demikian, Handi berpendapat bahwa IHSG masih berpeluang untuk memantul kembali ke posisi 7.000-an seperti tahun lalu.

Handi mengatakan, dengan penurunan yang tengah terjadi, investor bisa melirik saham-saham yang menjadi penggerak IHSG saat ini.

"Beberapa saham penggerak IHSG bisa kita manfaatkan momentumnya," ujar Handi melalui keterangan tertulis yang diterima TrenAsia, Senin, 16 Januari 2023.

Handi menyebutkan beberapa sektor yang bisa menjadi pilihan bagi para investor dalam jangka waktu ke depan, di antaranya finansial/perbankan, metal, dan. teknologi.

Sementara itu, sektor konsumer nonsiklikal, konsumer siklikal, dan infrastruktur pun bisa menjadi piilihan mengingat momen Idulfitri yang semakin dekat.

Handi menilai bahwa saham-saham sektor energi, terutama batu bara, berpotensi untuk terkoreksi karena kenaikan yang drastis dalam waktu singkat pada tahun 2022.

"Dari Maret-Mei, lalu Juni-Juli, naiknya sudah cukup banyak. Ibu Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani juga bilang harga komoditas di 2023 tidak akan setinggi tahun lalu, ini satu inline yang bisa kita pakai di mana harga saham-saham batu bara akan balik ke pergerakan harga di area-area di mana mereka biasa bergerak," kata Handi.

Dalam kesempatan yang sama, Senior Economist PT Mirae Asset Sekuritas Rully A. Wisnubroto mengatakan bahwa pasar modal dalam negeri memang sedang diuji oleh tren negatif pada dua pekan pertama 2023.

"Pelemahan year-to-date-nya (ytd) sudah 3 persen. Ini menjadi salah satu yang kurang baik atau mungkin yang paling jelek di antara bursa-bursa global lainnya," tutur Rully.

Akan tetapi, bagi Rully, kondisi tersebut tidak mengejutkan. Pasalnya, hal yang menghambat pertumbuhan IHSG pada dua pekan pertama tahun ini adalah banyaknya aksi profit taking karena pencapaian positif IHSG sepanjang 2022 yang menguat lebih dari 4% secara year-on-year (yoy). (*)
 

Editor: Redaksi
Tags Saham diskon Bagikan
Yunike Purnama

Yunike Purnama

Lihat semua artikel

RELATED NEWS