Dilelang Elon Musk, Logo Lama Twitter Ditawar Hingga Rp1,52 Miliar

Yunike Purnama - Jumat, 20 Januari 2023 09:53
Dilelang Elon Musk, Logo Lama Twitter Ditawar Hingga Rp1,52 MiliarPatung logo burung Twitter setinggi tiga setengah kaki yang dilelang Elon Musk terjual dengan harga US$100.000 atau kisaran Rp1,52 miliar (asumsi kurs Rp15.200 per dolar AS). (sumber: Pexels)

AS - Patung logo burung Twitter setinggi tiga setengah kaki yang dilelang Elon Musk terjual  dengan harga US$100.000 atau kisaran Rp1,52 miliar (asumsi kurs Rp15.200 per dolar AS).

Lelang tersebut dilakukan secara online dan dibuka pada Selasa pagi. Lelang dibuka dengan harga kisaran US$25 hingga US$50. Namun pada sore hari, penawaran untuk patung itu telah mencapai US$12.000

Identitas pembeli besar tidak diketahui.  Sang penyelenggara pelelangan, Heritage Global Partners menolak berkomentar atau berbagi informasi tentang pembeli atau harga penawaran.

Sebagai informasi, berdasarkan informasi yang dikutip dari Insider Kamis,19 Januari 2023, Elon Musk memang diketahui tengah menjual perlengkapan kantor yang tak terpakai di Twitter.  

Barang- barang lain yang dijual termasuk sepeda pengisi daya telepon, peralatan dapur industri seperti oven pizza, dan monitor iMac.

Seorang juru bicara perusahaan, yang menjual aset tak terpakai sebelumnya mengatakan bahwa lelang Twitter tidak ada hubungannya dengan posisi keuangan mereka. Ia bahkan mengatakan bahwa mendapatkan uang dari menjual beberapa komputer dan kursi untuk operasional perusahaan adalah hal bodoh.

Barang lainnya yang telah ditawar di antaranya logo versi neon yang lebih besar dari logo Twitter dijual seharga US$40.000 atau kisaran Rp600 juta. Kemudian dua burung Twitter menyebabkan perang penawaran di menit-menit terakhir. Menjelang akhir, kedua burung itu di atas US$30.000 atau kisaran Rp450 juta.

Sementara itu, CEO Twitter Elon Musk telah membuat perubahan pada perusahaan sejak dia melakukan akuisisi Oktober lalu. Dia segera mulai memotong pengeluaran dengan memecat ribuan karyawan Twitter, dan menghentikan makan siang gratis perusahaan dan tunjangan perusahaan lainnya.(*)

Editor: Redaksi
Yunike Purnama

Yunike Purnama

Lihat semua artikel

RELATED NEWS