BPS: Indeks Kebahagiaan Laki-Laki Lebih Tinggi Daripada Perempuan

Eva Pardiana - Jumat, 31 Desember 2021 21:10
BPS: Indeks Kebahagiaan Laki-Laki Lebih Tinggi Daripada PerempuanIlustrasi: Warga melintas di dekat ornamen pohon Natal yang dipajang di jalur pedestrian Bundaran HI, Jakarta, Sabtu, 25 Desember 2021. (sumber: Ismail Pohan/TrenAsia)

JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) pada 27 Desember 2021 merilis hasil survei mengenai indeks kebahagiaan masyarakat Indonesia. Survei yang dilakukan terhadap 74.684 responden menggunakan metode sampling di 34 provinsi ini memperlihatkan bahwa laki-laki lebih bahagia daripada perempuan.

"Penduduk dengan jenis kelamin laki-laki memiliki nilai Indeks Kebahagiaan yang lebih tinggi dibandingkan perempuan," ujar Kepala BPS Margo Yuwono dalam survei tersebut.

Dia mengatakan laki-laki memiliki indek kabahagiaan sebesar 71,96 poin sedangkan perempuan sebesar 71,04 poin. Kondisi ini konsisten terjadi sejak tahun 2017 dimana indeks kebahagiaan laki-laki sebesar 71,12 poin sedangkan perempuan 70,3 poin.

Tampak bahwa pada tahun 2021, Indeks Kebahagiaan penduduk laki-laki lebih tinggi 0,92 poin dibandingkan perempuan, sementara pada tahun 2017 indeks penduduk laki-laki lebih tinggi 0,82 poin dibanding perempuan.

Secara keseluruhan, peningkatan Indeks Kebahagiaan penduduk laki-laki naik tipis sebesar 0,84 poin sementara penduduk perempuan naik sebesar 1,01 poin.

"Selisih nilai indeks ini menunjukkan, selisih laki-laki dan perempuan pada tahun 2021 besar dibandingkan dengan tahun 2017. Hal ini terjadi karena peningkatan Indeks Kebahagiaan laki-laki lebih rendah jika dibandingkan dengan peningkatan Indeks Kebahagiaan penduduk perempuan," kata Margo.

Secara umum, Indeks Kebahagiaan 2021 mengalami peningkatan jika dibandingkan
dengan tahun 2017. Indeks Kebahagiaan 2021 meningkat 0,80 poin, dari 70,69 menjadi 71,49 dari skala 0-100.

Metode pengukuran Indeks Kebahagiaan tahun 2021 diukur dengan metode baru, dimana kontribusi 2017 menjadi tahun dasar ukuran kebahagiaan.

Hal ini disebabkan perkembangan framework Indeks Kebahagiaan dari satu Dimensi Kepuasan Hidup pada 2014 menjadi tiga dimensi pada 2017 dan 2021, salah satunya terdapat penambahan Dimensi Perasaan dan Dimensi Makna Hidup.

Untuk dimensi makna hidup, tercatat sebesar 73,12 poin, sedangkan dimensi kepuasan hidip sebesar 75,16 poin. Selanjutnya untuk dimensi perasan sebesar 65,61 poin dan dimensi kepuasan hidup personal sebesar 70,26 poin serta kepuasan hidup sosial 80,07 poin.

Untuk diketahui bahwa Indeks Kebahagiaan disusun dari 19 indikator pendukung yang dikelompokkan ke dalam 3 dimensi. Dimensi kepuasan hidup terbagi dalam 2 subdimensi, yaitu kepuasan hidup personal dan sosial. 

Indikator penyusun untuk subdimensi kepuasan hidup personal terdiri dari 5 indikator kepuasan: pendidikan dan keterampilan, pekerjaan/usaha/kegiatan utama, pendapatan rumah tangga, kesehatan dan kondisi rumah dan fasilitas rumah. 

Indikator dengan capaian tertinggi pada subdimensi ini terdapat pada kepuasan akan
kesehatan, sebesar 76,28 pada skala 0-100. 

Subdimensi kepuasan hidup sosial disusun dari 5 indikator kepuasan: keharmonisan keluarga, ketersediaan waktu luang, hubungan sosial, keadaan lingkungan, dan kondisi keamanan dengan nilai indeks di atas 75,00. 

Indikator keharmonisan keluarga merupakan indikator dengan capaian tertinggi (82,56) dibanding dengan keseluruhan indikator penyusun Indeks Kebahagiaan.

Pada dimensi perasaan atau afeksi yang disusun oleh indikator: perasaan senang/riang/gembira, perasaan tidak khawatir/cemas dan perasaan tidak tertekan, capaian terendah terdapat pada indikator perasaan tidak khawatir atau cemas, sebesar 57,91. Capaian indikator perasaan tidak khawatir/cemas ini merupakan capaian terendah dari 19 indikator penyusun Indeks Kebahagiaan. 

Selanjutnya pada dimensi makna hidup, capaian tertinggi terdapat pada indikator penerimaan diri (76,15), sedangkan yang terendah adalah indikator pengembangan diri (66,09). (*)

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Daniel Deha pada 31 Dec 2021 

RELATED NEWS