Penghujung Tahun, Lampung Lepas Ekspor Pertanian Rp674,4 Miliar
Eva Pardiana - Jumat, 31 Desember 2021 12:23BANDARLAMPUNG – Sektor pertanian terbukti mampu menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi nasional, di masa pandemi Covid-19 sektor ini menunjukan kinerja yang menggembirakan. Dalam mengapresiasi kinerja ekspor sektor pertanian, Badan Karantina Pertanian menggelar Gebyar Ekspor yang diikuti oleh 34 pintu ekspor salah satunya di Pelabuhan Panjang, Bandarlampung, Jumat (31/12/2021).
Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan Syaiful Dermawan mewakili Gubernur Lampung dalam sambutannya mengatakan sebagai daerah agraris, Lampung cukup berperan penting dalam menyumbang produksi nasional untuk beberapa komoditas unggulan.
Lampung berkontribusi untuk produksi kopi robusta sebesar 22,63% dari produksi nasional, lada hitam berkontribusi 27,58% produksi nasional serta nanas kaleng yang merupakan pemasok 26% Kebutuhan dunia, dan telah muncul beberapa komoditi ekspor pertanian lainnya seperti manggis dan porang.
- Mulai 1 Januari 2022, PT KAI Turunkan Tarif Antigen Jadi Rp35 Ribu
- Begini Cara Mudah Kendalikan Biaya Liburan Agar Tidak Boros
- Kolaborasi Kanwil DJP dan Aparat Penegak Hukum Berhasil Ungkap Tindak Pidana Perpajakan di Lampung
“Saya berharap seluruh elemen dapat saling bekerjasama dalam meningkatkan nilai tambah produk pertanian Lampung dan menjaga kesinambungan pasokan agar produk petani kita terus tembus ke pasar global,” ujar Syaiful Darmawan.
Sementara itu, Kepala Karantina Pertanian Lampung, Muh. Jumadh memaparkan pada kegiatan ini jumlah komoditas yang diekspor sebanyak 85,04 ribu ton atau senilai Rp674,4 miliar dengan jumlah komoditas sebanyak 41 jenis, di antaranya kopi biji, palm kernel expeller, minyak sawit mentah, lada biji dan nanas irisan dengan tujuan 63 negara.
Secara kumulatif, jumlah ekspor komoditas pertanian yang secara serentak melalui 34 pintu ekspor saat ini sebanyak lebih dari 1,3 juta ton atau senilai Rp14,4 triliun dengan 124 negara tujuan yang lokus utama pelepasan ekspor berada di Makassar, Sulawesi Selatan.
Kinerja ekspor komoditas pertanian di Provinsi Lampung pada periode Januari–Desember 2021 mencapai Rp14,1 triliun, naik 138 persen dibanding tahun 2020 dan naik 233 persen selama kurun waktu 4 tahun terakhir. Beberapa negara peminat komoditas pertanian terbesar di antaranya adalah China, New Zealand, Spanyol, Vietnam dan Italia.
“Kinerja ini tentu merupakan kolaborasi dan kerja sama yang baik dari seluruh pihak, baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, para pelaku usaha dan petani yang terus mendorong pemulihan ekonomi nasional, serta meningkatkan kinerja ekspor nasional sesuai dengan program yang dicanangkan oleh Kementerian Pertanian melalui Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor (Gratieks),” kata Jumadh.
Jumadh menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pihak yang telah mendukung acara pelepasan ekspor ini. Secara khusus, Karantina Pertanian Lampung juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh instansi maritim Pelabuhan Panjang yang telah menyediakan tempat kegiatan Gebyar Ekspor ini. (*)