Cannia Krudick Tsamararifa: Rasa Malas Harus Dilawan!

Eva Pardiana - Senin, 04 Juli 2022 07:48
Cannia Krudick Tsamararifa: Rasa Malas Harus Dilawan!Cannia Krudick Tsamararifa, atlet sepatu roda freestyle berprestasi asal Lampung. (sumber: Eva Pardiana/Kabar Siger)

BANDAR LAMPUNG – Cannia Krudick Tsamararifa berhasil memborong medali pada National Freestyle Slalom Skating Competition Lampung Open 2022 yang digelar di Gedung Sumpah Pemuda PKOR Way Halim, 2–3 Juli 2022.

Remaja 14 tahun itu menyabet juara pertama pada empat kategori sekaligus, yaitu speed slalom youth women, classic slalom youth women, slide junior women, dan skate cross youth women.

Naik podium pada kejuaraan sepatu roda freestyle bukan hal baru bagi Cannia. Anak kedua dari tiga bersaudara ini telah banyak mencatatkan prestasi sejak usia 8 tahun. Mulai dari prestasi regional, nasional, hingga internasional.

"Kompetisi pertama yang saya menangkan saat usia 8 tahun yaitu di Banten, juara I speed 100 meter, juara II speed 50 meter," kenang Cannia saat diwawancarai Kabar Siger selepas penutupan pertandingan pada Minggu malam, 2 Juli 2022.

Prestasi internasional yang pernah ia raih di antaranya pada kejuaraan Shanghai Slalom Open 2017 di China. Ia menduduki peringkat 8 slide women, peringkat 12 speed slalom women, peringkat 15 classic slalom women, dan peringkat 16 pair slalom.

Selanjutnya, pada 6th Asean Singha Inline Freestyle Open Campionship 2019 di Thailand, Cannia juga berhasil memborong juara 2 di enam kategori dan juara 3 kategori speed slalom junior woman.

Saat ini Cannia telah terpilih untuk mengikuti pemusatan latihan nasional (Pelatnas) sebagai persiapan menghadapi Asian Games 2023 yang akan digelar di Ghuangzhou China.

Tertarik dengan Sepatu Roda Sejak Usia 4 Tahun

Putri pasangan Dicky Wahyudi Susanto dan Widya Krulinasari ini mengaku tertarik dengan sepatu roda sejak usia yang sangat muda, yakni 4 tahun.

Meski sempat tidak didukung sang ayah karena sepatu roda dinilai berbahaya untuk anak perempuan, akhirnya kedua orangtua Cannia mendukung penuh putrinya menekuni bidang ini.

Kini, sepuluh tahun sudah Cannia bergelut di dunia sepatu roda. Menjaga api semangat agar tidak padam bukanlah hal yang mudah baginya. Ia mengaku rasa malas kerap datang, namun ia berusaha keras melawan.

"Tantangan terberat itu datang dari diri sendiri. Kadang ada rasa malas berlatih, tetapi rasa malas itu harus dilawan," ungkap pelajar yang baru saja lulus dari SMP IT Baitul Jannah Bandar Lampung.

Cannia yang saat ini tergabung dalam klub Saburai Lampung berharap mampu mempertahankan prestasinya, sebab baginya mempertahankan justru lebih sulit dibandingankan ketika meraihnya. (EP)

Editor: Eva Pardiana

RELATED NEWS