ADB Prediksi Pertumbuhan Negara Berkembang di Asia Bakal Lesu

Yunike Purnama - Jumat, 14 Oktober 2022 15:30
ADB Prediksi Pertumbuhan Negara Berkembang di Asia Bakal LesuCountry Director, Asian Development Bank (ADB) Indonesia, Jiro Tominaga. (sumber: Tangkapan layar)

JAKARTA - Asian Development Bank (ADB) Indonesia prediksi pertumbuhan negara berkembang di Asia akan melemah atau lesu. Perkiraan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) pada wilayah tersebut direvisi turun, dari 5,2 persen menjadi 4,3 persen pada 2022.

Country Director, Asian Development Bank (ADB) Indonesia, Jiro Tominaga menuturkan, perkiraan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) pada negara berkembang di Asia direvisi menjadi turun. Sebelumnya, dari 5,2 persen menjadi 4,3 persen pada 2022 dan dari 5,3 persen menjadi 4,9 persen pada tahun depan.

Beralih ke prospek regional di Asia dan Pasifik pertumbuhan di negara berkembang Asia diperkirakan akan melemah,” kata Jiro dalam Capital Market Summit & Expo 2022 secara virtual pada Jumat, 14 Oktober 2022.

Jiro menuturkan, perkiraan direvisi naik sedikit untuk fokus area di Asia Tengah dan Pasifik serta Asia Tenggara dengan perkiraan Indonesia sebagian besar tetap tidak berubah.

"Untuk inflasi, prakiraan inflasi regional dinaikkan dari 3,7 menjadi 4,5 persen tahun ini dan dari 3,1 hingga 4,0 persen tahun depan,” kata dia.

Ia menuturkan, Indonesia terlihat lebih positif daripada global maupun regional. Hal itu tercermin dari pemulihan yang solid usai pandemi COVID-19.

"Jadi mengalihkan perhatian Anda ke Indonesia, gambarannya lebih positif daripada pandangan global atau regional. Indonesia telah berada di jalur pemulihan yang solid dari pandemi COVID-19, ketidakpastian besar bagi Indonesia pada saat proyeksi sebelumnya pada April dengan potensi lonjakan varian Omicron di dalamnya,” ujar dia.

Selain itu, ada juga invasi Rusia ke Ukraina dan volatilitas ekonomi global secara keseluruhan. Sejak itu, dampak invasi Rusia ke Ukraina dan volatilitas ekonomi global secara keseluruhan.  Namun, di sisi lain, kuatnya permintaan dan tingginya harga ekspor komoditas Indonesia mampu mendorong nilai dan volume ekspor.

"Sejak itu, seperti yang diketahui, COVID-19 sedikit banyak dapat dikendalikan, permintaan domestik tetap kuat. Dari sisi ekspor, kuatnya permintaan dan tingginya harga ekspor komoditas Indonesia mendorong nilai dan volume ekspor,” kata Jiro. (*)

Editor: Yunike Purnama
Tags CMSE 2022Bank ADB Bagikan
Yunike Purnama

Yunike Purnama

Lihat semua artikel

RELATED NEWS