Waspada Pembobolan Rekening via Smartphone, Ini Tips Dari OJK

2022-02-11T10:03:22.000Z

Penulis:Yunike Purnama

Editor:Yunike Purnama

Pelaku kejahatan punya banyak cara untuk melakukan aksinya. Termasuk membobol rekening korbannya melalui ponsel, lalu bagaimana caranya untuk tetap aman?
Ilustrasi kejahatan pembobolan rekening.

BANDARLAMPUNG - Pelaku kejahatan punya banyak cara untuk melakukan aksinya. Termasuk membobol rekening korbannya melalui ponsel, lalu bagaimana caranya untuk tetap aman?

Pembobolan rekening bank biasanya menggunakan modus bernama social engineering atau rekayasa sosial. Ada yang menggunakan cara ini dengan memanfaatkan pergantian sim card baru atau data nasabah.

Telah banyak orang yang menjadi korban dengan modus social engineering. Dalam akun Twitternya beberapa waktu lalu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pernah membagikan tips untuk mencegah kejahatan itu terjadi. 

Berikut tiga caranya:

  1. Jangan mudah meminjamkan ponsel atau gadget lainnya.
  2. Jangan mudah percaya informasi dari orang yang tidak dikenal.
  3. Tidak memberikan data pribadi rahasia.

OJK memberikan beberapa modus yang digunakan untuk membuat akun palsu dan bertransaksi keuangan tanpa diketahui. Pelaku akan mencuri data dengan melaksanakan survei yang meminta data pribadi dan foto diri serta KTP, selain itu membujuk dengan memberi uang agar mau memberikan kedua hal tersebut.

Untuk hal itu tidak terjadi, berikut tipsnya:

  1. Perhatikan akses yang diminta aplikasi yang digunakan.
  2. Baca kebijakan privasi tiap aplikasi.
  3. Hindari instal aplikasi ilegal dan mencurigakan.

Sebagai informasi, social engineering adalah melakukan manipulasi psikologis untuk mengorek informasi rahasia dan memanfaatkan informasi untuk kepentingan pihak yang tidak bertanggung jawab.

OJK membagikan skema pencurian data lewat modus ini, ini caranya:

  • Oknum berusaha mengintai target.
  • Target akan dihubungi dan berusaha meyakinkan serta menggiringnya untuk menyampaikan data pribadi bersifat rahasia.
  • Oknum akan mengirimkan link pada email target. Tautan itu bisa secara otomatis mencuri data pribadi target yang tersimpan dalam gadgetnya jika diakses.
  • Tidak membutuhkan waktu lama untuk peretas bisa mengakses akun keuangan target dengan bekal informasi dan data pribadi target.(*)