Wapres: ISEF 2021 Peluang Indonesia Berperan Menjadi Produsen Halal Dunia

2021-10-27T18:14:31.000Z

Penulis:Yunike Purnama

Editor:Yunike Purnama

Wakil Presiden Republik Indonesia Ma’ruf Amin dalam opening ceremony ISEF 2021 secara virtual, Rabu (27/10/2021).
Wakil Presiden Republik Indonesia Ma’ruf Amin dalam opening ceremony ISEF 2021 secara virtual, Rabu (27/10/2021).

JAKARTA - Wakil Presiden Republik Indonesia Ma’ruf Amin secara resmi membuka Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) ke-8 2021.

Gelaran ini mengangkat tema Magnifying Halal Industries Through Food and Fashion Markets for Economic Recovery, yang berlangsung pada 25 - 30 Oktober 2021.

“Pembukaan Indonesia sharia economic festival yang ke-8 tahun 2021, apresiasi dan penghargaan sampaikan pada bank Indonesia atas penyelenggaraan acara ISEF beserta rangkaiannya yang konsisten dilaksanakan setiap tahun dan kini memasuki tahun yang ke-8 walaupun dalam suasana pandemi Covid-19,” kata Wakil Presiden Republik Indonesia Ma’ruf Amin dalam opening ceremony ISEF 2021 secara virtual, Rabu (27/10/2021).

Menurut Wapres, terselenggaranya acara ISEF ke-8 beserta rangkaiannya telah membuktikan bahwa pandemi Covid-19 tidak menyurutkan semangat dan optimisme semua, untuk terus mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia sebagai upaya untuk memajukan kesejahteraan bersama dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca juga:

Tema yang diangkat pada ISEF ke-8 tahun 2021 dinilai sangat tepat dan sesuai dengan cita cita harapan, sekaligus merupakan peluang bagi Indonesia untuk menjadi bangsa yang lebih besar melalui ekonomi dan keuangan Syariah.

Lebih lanjut, Wapres menyampaikan, bahwa dalam tataran Global ekonomi dan keuangan syariah khususnya sektor keuangan syariah Indonesia telah mengalami pertumbuhan lebih cepat melampaui keuangan konvensional.

Hal itu tertulis dari hasil survei State of Global Islamic economy report standard, menyebutkan bahwa pada tahun 2019 jumlah masyarakat muslim dunia mencapai sekitar 1,9 miliar orang dengan total spending untuk produk halal mencapai USD 2,02 triliun.

“Angka tersebut diproyeksikan akan meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah masyarakat muslim dunia dan diperkirakan mencapai USD 2,4 triliun Amerika Serikat pada tahun 2024,” ujarnya.

Demikian, potensi ini merupakan peluang yang harus dimanfaatkan oleh Indonesia dengan mengambil peran sebagai produsen produk halal dunia melalui peningkatan ekspor produk halal, guna memenuhi permintaan produk halal Global.

Selain itu, posisi ekonomi dan keuangan syariah Indonesia di dataran global saat ini cukup menggembirakan dan mendapatkan apresiasi dunia. Data State of Global Islamic economy report 2021 menyebutkan bahwa indikator ekonomi syariah Indonesia terus membaik dan pada tahun 2020 dan berhasil menduduki peringkat ke-4 dunia di bawah Malaysia, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.

“State of Global Islamic economy report merupakan referensi penting bagi negara-negara dunia khususnya negara-negara OKI (Organisasi Kerjasama Islam) untuk mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah kedepan,” pungkasnya.

Literasi Masyarakat Terhadap Ekonomi Syariah Meningkat

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo/Foto: Tangkapan layar

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan bahwa tingkat literasi masyarakat terhadap ekonomi syariah meningkat dari 16,3 persen menjadi 20,1 persen pada 2021.

"Sebagai hasil edukasi yang luas dan berjamaah, hasil survei tahun ini menunjukkan peningkatan tingkat literasi masyarakat terhadap ekonomi syariah, yakni meningkat dari 16,3 persen menjadi 20,1 persen," kata Perry dalam laporan pada Opening Ceremony Indonesia Sharia Economics Festival (ISEF) 2021.

Perry juga menyampaikan bahwa berdasarkan Halal Marketing Report 2021, perdagangan internasional produk industri halal Indonesia memiliki potensi hingga 5,1 miliar dolar AS per tahun.

Baca juga:

Ia pun menyampaikan bahwa pemerintah melalui Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) telah menyusun kerangka riset ekonomi dan keuangan syariah.

Di samping itu Global, Islamic Financial Report (GIFR) 2021 juga telah diterbitkan bekerja sama dengan Institute of Islamic Finance (IIF) Cambridge.

Perry mengatakan bahwa pemerintah akan terus mengembangkan ekosistem ekonomi dan keuangan syariah antara lain melalui ISEF yang diselenggarakan setiap tahun.

Dalam ISEF 2021 yang bertaraf internasional, menurut dia, akan dilaksanakan musyawarah kerja nasional (murkenas) Himpunan Ekonomi dan Bisnis Pesantren (Hebitren), perluasan sertifikasi halal, peningkatan gaya hidup halal, hingga wisata internasional. (*)