Penulis:Yunike Purnama
Editor:Yunike Purnama
BANDAR LAMPUNG - Pengapalan sensor kamera CMOS untuk smartphone global pada Semester 1 2022 turun 14 persen secara tahunan menjadi sekitar 2,4 miliar unit. Demikian menurut laporan Counterpoint terbaru, dikutip Senin, 3 Oktober 2022
Penurunan ini, menurut Sensor Tower, disebabkan oleh pengapalan smartphone yang lamban dan perlambatan tren multikamera selama periode tersebut.
Mengomentari tren multikamera, Analis Senior di Counterpoint Research, Ethan Qi menyebut bahwa “rata-rata jumlah kamera per smartphone turun menjadi 3,9 unit pada Q2 2022 dari 4,1 unit pada 2021."
"Untuk kamera belakang, pangsa smartphone yang menampilkan setelan tiga kamera telah meningkat sejak Q2 2021 dengan mengorbankan pengaturan empat kamera dan lebih," tutur Ethan.
Para pemain di Tiongkok, menurut Ethan menghapus lensa in-depth pada model tertentu dan menggunakan kamera yang ada bersamaan dengan perangkat lunak untuk menghasilkan data terkait in-depth.
"Selain itu, kami memperkirakan Samsung menghapus lensa in-depth dari seri Galaxy A tahun depan karena chipset kelas menengah dapat menggunakan algoritma AI untuk menghasilkan efek bokeh. Dengan demikian, jumlah unit smartphone dengan kamera CMOS akan terus menurun pada tahun 2023," ujar Ethan.
Tren Multikamera belakang smartphone global
Melihat dari perspektif merek, Research Associate di Counterpoint Research, Alicia Gong mengatakan bahwa pada semester pertama 2022 (H1 2022), volume penjualan sensor CMOS untuk smartphone Samsung menurun dari Q4 2021.
Namun, volume penjualan pasar secara keseluruhan turun bahkan lebih; itu mengakibatkan pangsa merek meningkat menjadi 25 persen di Q2 2022. (*)