Tiga Kebakaran di Bandar Lampung, Ini Imbauan BPBD Kepada Masyarakat

2022-07-11T18:11:31.000Z

Penulis:Eva Pardiana

Kebakaran
Petugas pemadan tengah berupaya memadamkan api yang melahap sejumlah rumah di Jalan Ikan Kiter, Kampung Kangkung Dalam RT 06, Kelurahan Kangkung, Kecamatan Bumi Waras, Jumat 8 Juli 2022 pukul 17.00 WIB.

BANDAR LAMPUNG – Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bandar Lampung, Sutarno mengimbau masyarakat waspada saat meninggalkan rumah. Pasalnya, dalam sepekan terakhir telah terjadi tiga musibah kebakaran di Bandar Lampung.

"Pastikan peralatan elektronik yang dapat menimbulkan panas dan kebakaran sebaiknya kita matikan, seperti lampu, setrika listrik, dan kompor gas/listrik," ujar Sutarno di kantornya, Senin 11 Juli 2022.

Selain itu, saat peralihan musim dari penghujan ke musim kemarau, masyarakat sebaiknya mengisi tandon-tandon air agar persediaan air selalu cukup dan bisa digunakan saat terjadi kebakaran.

Lanjutnya, untuk kendaraan beroda empat di area perumahan sebaiknya tidak parkir jangan di jalan, dikhawatirkan mengganggu akses mobil darurat seperti pemadam kebakaran atau ambulance. "Takutnya kalau terjadi sesuatu itu mengganggu akses tersebut," katanya.

Bila terjadi kebakaran, sebelum bantuan datang, ia juga meminta masyarakat dengan kesadaran bergotong royong membantu memadamkan api saat api masih kecil.

"Kita tetap membantu, tetapi melalui proses dan butuh waktu. Sedangkan respon time kita itu 10 menit sudah harus mengeluarkan air, dari orang telepon sampai disemprotkan," jelasnya.

"Sekarang kembalikan lagi kepada masyarakat, tanggap tidak? Segera minta bantuan tidak? Masyarakat sadar tanggap bencana harus benar-benar tanamkan," katanya.

Setelah petugas pemadam kebakaran tiba, Sutarno meminta masyarakat menyerahkan sepenuhnya kepada petugas dan tidak mengganggu proses pemadaman.

"Mohon bantuan masyarakat, kalau mobil damkar datang, saat kita gelar peralatan, warga jangan ambil alih, serahkan saja kepada kita. Bukannya cepat akhirnya jadi lambat, kita hargai warga mau bantu, tapi dia tidak tahu bantuan apa yang diberikan pada saat pengoperasian mobil," tuturnya. (IQB)