Sukses Transformasi Digital, Telkom Raih Pendapatan Rp143 Triliun

2022-04-22T13:35:13.000Z

Penulis:Yunike Purnama

Editor:Yunike Purnama

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan pendapatan konsolidasi perseroan Rp143,2 triliun pada tahun 2021.
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan pendapatan konsolidasi perseroan Rp143,2 triliun pada tahun 2021.

JAKARTA - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan pendapatan konsolidasi perseroan Rp143,2 triliun pada tahun lalu atau tumbuh positif sebanyak 4,9 persen dibandingkan dengan di 2020.

“Alhamdulillah langkah Telkom menjadi digital telco mulai memperlihatkan hasil yang baik, dengan pendapatan, EBITDA (laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi), laba bersih pada akhir 2021 yang tumbuh positif," ujar Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah dalam keterangan resmi Jumat, 22 April 2022.

Ririek mengatakan pencapaian ini tidak lepas dari konsistensi perusahaan dalam melakukan transformasi digital, memperkuat kapabilitas digital, serta melakukan inovasi di berbagai aspek. 

Kali ini strategi Five Bold Moves merupakan prioritas memperkuat competitive advantages perusahaan sehingga mampu mengakselerasi terwujudnya visi menjadi terdepan kelas dunia.

"Setelah berhasil melakukan unlocking bisnis tower Mitratel, kini Telkom fokus untuk mendorong keempat strategi lainnya yang kami targetkan dapat terealisasi hingga akhir 2023," katanya.

Telkom menutup kinerja tahun buku 2021 dengan kinerja yang memuaskan, baik dari pendapatan, EBITDA , maupun laba bersih. Telkom mencatat laba bersih sebesar Rp24,8 triliun atau tumbuh 19 persen dari periode yang sama tahun lalu.

Pencapaian ini diperoleh dari pendapatan konsolidasi perseroan sebesar Rp143,2 triliun tumbuh positif sebesar 4,9 persen dibandingkan dengan 2020.

EBITDA perseroan di 2021 tercatat Rp75,7 triliun atau tumbuh positif 5,1 persen tahun ke tahun (YoY).

Margin EBITDA dan laba bersih juga mengalami peningkatan menjadi 52,9 persen dan 17,3 persen.

Telkom konsisten fokus mengembangkan tiga domain bisnis digital, yakni digital connectivity, platform, dan services.

Selain itu, secara kontinyu mengembangkan kapabilitas digitalnya melalui tiga strategi, yakni membangun kapasitas sendiri, menjalin kemitraan strategis dengan tech giant/global partner, dan melalui investasi secara selektif.(*)