Penulis:Redaksi
Editor:Eva Pardiana
BANDAR LAMPUNG – Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kota Bandar Lampung menyatakan komitmen untuk membina media online yang ada di bawah naungan organisasi sebagaimana arahan Ketua Umum SMSI Firdaus pada Pembukaan Rakernas di Gedung Dewan Pers Jakarta, Senin, 6 Maret 2023.
Ketua SMSI Bandar Lampung Jefri Arifin menyebut maraknya kehadiran media massa berbasis digital atau media online merupakan konsekuensi dari kemajuan teknologi informasi.
"SMSI sebagai organisasi yang menaungi perusahaan media siber harus memastikan semua media yang tergabung telah menaati semua aturan, mulai dari legalitas hingga proses lahirnya produk jurnalistik sesuai kode etik jurnalistik dan pedoman media siber," ujar Jefri, Minggu, 12 Maret 2023.
Selain mencermati masalah legalitas perusahaan media yang tergabung, SMSI Bandar Lampung juga serius meningkatkan kompetensi sumber daya manusia-nya dengan menggelar beragam pelatihan dan pembinaan kepada jurnalis dan editor.
"Pelatihan yang telah kami gelar di antaranya teknik SEO untuk editor. Juga pelatihan fotografi dan videografi untuk jurnalis. Jurnalis media online kini tidak hanya menguasai keterampilan menulis berita, tapi juga dituntut mampu mengahasilkan foto dan video jurnalistik," imbuh Jefri.
Sebelumnya, pada momen Rakernas SMSI, Ketua Umum Firdaus mengaku bersyukur SMSI memiliki kesempatan membina media siber di penjuru Tanah Air untuk meningkatkan kualitas sehingga tidak mendapat label sebagai media abal-abal.
"Yang namanya abal-abal itu yang tidak berbadan hukum. Di SMSI semua harus berbadan hukum, lalu sama-sama kita tingkatkan kualitas produk jurnalistiknya," ujar Firdaus.
Kehadiran SMSI bertujuan untuk wewujudkan ekosistem industri media siber yang sehat, mandiri, dan bermartabat. Serta mewujudkan masyarakat Indonesia yang demokratis, cerdas, tertib, adil, makmur, dan sejahtera.
"Agar tidak dilahap yang besar, kita bangun ekosistemnya. SMSI harus diisi oleh kumpulan intelektual yang mampu mengaspiraasikan pemilkirannya sehingga mampu mengawal kebijakan pemerintah dan implementasinya," ungkap Firdaus. (*)