Sinyal Kebangkitan di Tengah Bayangan Soal Kebangkrutan Tuperware

2023-08-08T05:34:30.000Z

Penulis:Redaksi

Editor:Redaksi

Dalam bayangan kebangkrutan perusahaan penyimpanan makanan ikonik,Tupperware, telah mengalami lonjakkan saham sebesar 47% dalam satu hari.
Dalam bayangan kebangkrutan perusahaan penyimpanan makanan ikonik,Tupperware, telah mengalami lonjakkan saham sebesar 47% dalam satu hari.

JAKARTA - Dalam bayangan kebangkrutan perusahaan penyimpanan makanan ikonik,Tupperware, telah mengalami lonjakkan saham sebesar 47% dalam satu hari. Perubahan ini terjadi setelah perusahaan yang sebelumnya menghadapi kesulitan dan ketidakpastian dalam dominasi pasar setelah banyaknya pesaing kuat yang bermunculan.

Sebelumnya Tupperware memproyeksikan kemungkinan kebangkrutan pada lini bisnisnya di tengah persaingan sengit dan perubahan tren konsumen. Namun hal ini berubah drastis setelah perusahaan mengumumkan kesepakatan dengan para krediturnya. Kesepakatan tersebut mencakup pengurangan kewajiban pembayaran bunga sebesar US$150 juta, atau sekitar Rp2,25 triliun (kurs Rp15.000), Hal ini memberikan kelonggaran finansial yang sangat dibutuhkan Tupperware.

Selain itu, perusahaan juga berhasil mendapatkan tambahan Investasi senilai US$21 juta atau sekitar Rp315 milyar, serta memperpanjang batas waktu untuk membayar hutang sekitar US$348 juta atau sekitar Rp5,2triliun, dengan perubahan ini jumlah hutang Tupperware berhasil dikurangi sebesar US$55 juta atau sekitar Rp 825 milyar.

Mariela Matute, Chief Financial Officer Tupperware Brands, menyatakan optimisme atas kesepakatan tersebut. Menurutnya, kesepakatan ini memberikan fleksibilitas finansial yang diperlukan untuk menerapkan strategi jangka pendek dan jangka panjang dalam membangun citra merek. "Saya yakin bahwa perjanjian ini memberi kami fleksibilitas finansial untuk terus melaksanakan upaya perputaran jangka pendek kami serta strategi jangka panjang kami untuk menciptakan merek konsumen omni-channel global,” ujar Mariela.

Segeran setelah beberapa capaian tersebut, lonjakan tajam terjadi pada harga saham Tupperware. Namun Tupperware masih memiliki tantangan, seperti persaingan ketat dalam pasar dan berkurangnya kesadaran dari generasi muda terhadap merek yang telah berusia 77 tahun. Faktor lain yang berkontribusi pada tren kenaikan saham Tupperware adalah fenomena " meme energy", dimana para investor saling mendukung untuk mengangkat saham-saham dengan potensi tinggi dan risiko yang rendah.

Perjalanan Tupperware masih dihadapkan pada berbagai rintangan, masalah keuangan, persaingan yang ketat di pasar, serta perubahan tren konsumen yang terus berlangsung merupakan tantangan yang harus diatasi. Tupperware bahkan telah mempertimbangkan opsi-opsi drastis, termasuk pemutusan hubungan kerja (PHK) dan penjualan aset, untuk menjaga bisnis tetap berjalan.

pada awal Juni, Tupperware bahkan mendapat peringatan dari New York Stock Exchange karena tidak memenuhi aturan bursa terkait kapitalisasi pasar dan harga penutupan rata-rata selama periode tertentu. Namun, dengan lonjakan saham yang terjadi, perusahaan telah membuktikan potensi dan keinginan untuk bangkit kembali.

Meskipun masih banyak rintangan yang harus dihadapi, kembalinya Tupperware dalam sorotan industri dan pasar modal memberikan harapan baru bagi masa depan perusahaan ini. Dengan strategi yang diperkuat, dukungan investor, dan langkah-langkah perbaikan yang berani, Tupperware telah memulai babak baru dalam kisahnya yang ikonik.(*)