RUPSLB Antam Angkat Nico Kanter Jadi Dirut

2021-12-24T10:31:07.000Z

Penulis:Yunike Purnama

Editor:Yunike Purnama

RUPSLB memutuskan mengangkat Nicolas D. Kanter atau Nico Kanter sebagai Direktur Utama Antam.
RUPSLB memutuskan mengangkat Nicolas D. Kanter atau Nico Kanter sebagai Direktur Utama Antam.

JAKARTA - Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Antam Tbk (ANTM) menyetujui perubahan jajaran manajemen perusahaan. RUPSLB memutuskan mengangkat Nicolas D. Kanter atau Nico Kanter sebagai Direktur Utama Antam, menggantikan Dana Amin.

"Perseroan mengucapkan terima kasih atas dedikasi kepada yang diganti. Terima kasih atas kontribusi pengurus yang diganti," kata Corporate Secretary Antam Yulan Kustiyan dalam video konferensi usai RUPSLB, Kamis (23/12/2021).

Nicolas sebelumnya merupakan Komisaris PT Vale Indonesia Tbk (INCO) sejak 29 April 2021. Dia juga pernah menjabat sebagai Presiden Direktur dan CEO PT Vale Indonesia Tbk selama sembilan tahun.

Dengan demikian, susunan dewan Direksi dan Komisaris Perseroan menjadi sebagai berikut:

Direktur:

Direktur Utama: Nicolas D. Kanter

Direktur Operasi dan Produksi: I Dewa Bagus Sugata Wirantaya

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko: Elisabeth RT Siahaan

Direktur Pengembangan Usaha: Dolok Robert Silaban

Direktur Sumber Daya Manusia: Basar Simanjuntak

Komisaris:

Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen: F.X. Sutijastot

Komisaris: Dio Seno Widagdo

Komisaris Independen: Anang Sri Kusuwardono

Komisaris Independen: Gumilar Rusliwa Somantri

Komisaris: Bambang Sunarwibowo

Kinerja Antam

Sebelumnya, laba bersih perusahaan tambang PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) atau disebut Antam mengalami lonjakan sebesar 104,65 persen menjadi Rp1,71 triliun pada akhir periode September 2021. Dibandingkan periode yang sama 2020, Aneka Tambang raup laba bersih sebesar Rp835,78 miliar.

Hal tersebut dikutip dari laporan keuangan Antam yang disampaikan ke regulator, PT Bursa Efek Indonesia (BEI).

Perolehan laba tersebut merupakan hasil dari meningkatnya pendapatan perseroan yang meningkat sebesar 46,78 persen menjadi sebesar Rp26,48 triliun di akhir September 2021, dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp18,04 triliun.

Peningkatan pendapatan tersebut dihasilkan dari melonjaknya penjualan Antam terutama untuk tambang emas, yang meningkat sebesar 36,10 persen menjadi Rp17,67 triliun, dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp12,98 triliun.

Selain penjualan emas, penjualan feronikel, bijih nikel, dan alumina perseroan juga tercatat meningkat, masing-masing menjadi sebesar Rp4,34 triliun, sebesar Rp3,25 triliun dan sebesar Rp638,06 miliar.

Sementara penjualan bijih bauksit, perak, batu bara dan logam mulia lainnya tercatat menurun, dengan jumlah berturut-turut sebesar Rp321,18 miliar, sebesar Rp90,92 miliar, sebesar Rp11,75 miliar dan sebesar Rp526,57 juta.

Peningkatan pendapatan Antam juga diikuti dengan kenaikan beban pokok penjualan menjadi sebesar Rp21,34 triliun dari sebelumnya sebesar Rp15,13 triliun. Sehingga laba kotor yang dihasilkan adalah sebesar Rp5,14 triliun.

Setelah dikurangi beban usaha, beban keuangan dan ditambahkan dengan keuntungan selisih kurs dan penghasilan lain-lain, laba sebelum pajak penghasilan Antam tercatat sebesar Rp2,53 triliun. Setelah dikurangi pajak dan faktor yang lainnya, Antam menghasilkan laba bersih per saham sebesar 71,18.

Jumlah laba bersih per saham ini meningkat sebesar 104,66 persen dibanding periode akhir September 2020 lalu yaitu sebesar Rp34,78 per saham.

Aset Antam tercatat sebesar Rp33,3 triliun hingga akhir September 2021, naik4,95 persen dari periode yang sama 2020 sebesar Rp31,73 triliun. Total liabilitas Antam tercatat sebesar Rp12,96 triliun, dan total ekuitasnya sebesar Rp20,34 triliun. (*)