Rupiah Diproyeksi Gagah Terdongkrak Kabar Turunnya Inflasi AS

2023-06-13T11:53:07.000Z

Penulis:Yunike Purnama

Editor:Redaksi

Nilai kurs rupiah berpotensi menguat pada perdagangan hari ini karena pelaku pasar meyakini inflasi di Amerika Serikat (AS) akan turun ke level 4,1% secara tahunan untuk periode Mei 2023.
Nilai kurs rupiah berpotensi menguat pada perdagangan hari ini karena pelaku pasar meyakini inflasi di Amerika Serikat (AS) akan turun ke level 4,1% secara tahunan untuk periode Mei 2023.

JAKARTA - Nilai kurs rupiah berpotensi menguat pada perdagangan hari ini karena pelaku pasar meyakini inflasi di Amerika Serikat (AS) akan turun ke level 4,1% secara tahunan untuk periode Mei 2023.

Menurut data perdagangan Bloomberg, Selasa, 13 Juni 2023, nilai kurs rupiah dibuka melemah 13 poin di posisi Rp14.875 per-dolar AS.

Pada perdagangan sebelumnya, Senin, 12 Juni 2023, nilai kurs rupiah ditutup melemah 22 poin di level Rp14.862 per-dolar AS.

Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra mengatakan, pasar saat ini berekspektasi bahwa inflasi konsumen AS pada bulan Mei akan menurun ke level 4,1% secara year-on-year (yoy) dari 4,9% yoy yang tercatat pada April 2023

"Pelaku pasar memperkirakan data inflasi konsumen bulan Mei yang akan dirilis malam ini akan menunjukkan penurunan ke angka 4,1% dari sebelumnya 4,9%," ujar Ariston kepada TrenAsia, Selasa, 13 Juni 2023.

Dengan inflasi yang diyakini akan melambat, pelaku pasar pun optimis bahwa The Federal Reserve (The Fed) akan menahan suku bunga acuannya di level 5%-5,25% pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) yang diselenggarakan hari ini dan besok.

Menurut data CME FedWatchTool yang diakses Selasa, 13 Juni 2023 pukul 10.20 WIB, 81,5% pelaku pasar saat ini memprediksi The Fed akan menahan suku bunga acuannya dalam pertemuan FOMC Juni 2023.

Sementara itu, 18,5% lainnya memprediksi bank sentral AS akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 5,25%-5,5%.

Ariston memperkirakan rupiah bisa berbalik menguat terhadap dolar AS hari ini setelah mengalami pelemahan pada perdagangan kemarin. Akan tetapi, penguatan yang terjadi pada rupiah masih berada di fase konsolidasi.

Menurut Ariston, untuk perdagangan hari ini, nilai kurs rupiah berpotensi menguat ke arah Rp14.830 per-dolar AS dengan potensi resistance di kisaran Rp14.900 per-dolar AS.(*)