Satgas Covid-19
Penulis:Yunike Purnama
Editor:Yunike Purnama
BANDARLAMPUNG - Vaksinolog Dirga Sakti Rambe mengingatkan masyarakat yang hendak mudik lebaran dan belum mendapat vaksin COVID-19 dosis lengkap agar segera melengkapi. Demikian pula dengan individu yang belum mendapatkan suntikan vaksin COVID-19 booster untuk segera dilakukan bila sudah waktunya.
"Lebaran 10 hari lagi, saya rasa saat ini saat yang tepat bagi yang belum divaksinasi sehingga saat perjalanan mudik antibodi sudah optimal," ujar Dirga dikutip Sabtu, 23 April 2022.
Dirga menjelaskan, antibodi akan tercipta sekitar 1-2 minggu sesudah individu menerima dosis booster. Oleh karena itu, Dirga mengimbau masyarakat untuk jangan menunda-nunda bila sudah mendapat jadwal vaksinasi.
"Pilihlah waktu yang tepat untuk vaksinasi, lengkapi booster jika memang sudah waktunya,”ujar Dirga.
Pesan yang sama juga disampaikan Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan RI Siti Nadia Tarmizi dalam sebuah diskusi media beberapa waktu lalu. Pemerintah meminta masyarakat untuk melakukan vaksinasi booster jauh-jauh hari sebelum mudik demi menghindari antrean di lokasi vaksinasi.
“Kita mengimbau kepada masyarakat kalau kita mau mudik nyaman dan aman hendaknya segera vaksin booster, jangan dipaksain vaksinasi booster pada saat mudik sehingga menghindari penumpukan keramaian di tempat vaksin,” kata Nadia.
Pada kesempatan berbeda, Nadia mengatakan bahwa vaksinasi booster sebagai salah satu syarat perjalanan mudik Lebaran 2022 bukan untuk merepotkan melainkan melindungi masyarakat Indonesia.
"Yang harus kita pahami bersama bahwa booster ini bukan sesuatu yang merepotkan untuk para pemudik. Booster ini adalah salah satu upaya kita untuk meningkatkan proteksi. Kita tahu, jumlah orang yang akan melakukan mudik itu besar," tutur Nadia.
Nadia menyampaikan, dengan jumlah pelaku perjalanan mudik yang begitu besar maka risiko penularan pun meningkat. Karenanya booster diperlukan sebagai proteksi diri tambahan.
"Dengan jumlah orang yang begitu besar, risiko penularan akan terjadi peningkatan. Karena risikonya meningkat, makanya kita tambahkan juga proteksi kekebalan pada tubuh agar lebih bisa meningkatkan kemampuan nanti menghadapi risiko-risiko peningkatan laju penularan," lanjut Nadia.
Pemerintah juga bakal menyediakan pos-pos vaksinasi di jalur mudik. Pada posko mudik yang besar, Kementerian Kesehatan mengatakan bakal menyediakan sekitar seribu dosis vaksin per hari.
Terkait hal ini, Dirga mengatakan bahwa efek dari vaksinasi itu memang ada dan bervariasi pada setiap orang. Bisa nyeri di bekas suntikan, demam, sumeng, pusing, lapar, mengantuk, hingga lemas.
"Dalam rangka menciptakan antibodi pada tubuh maka vaksinasi mencetuskan reaksi itu. Dan, secara medis itu diharapkan terjadi ya walau tidak nyaman," kata vaksinolog lulusan Italia ini.
Mengingat potensi kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) dan tidak bisa diprediksi, maka Dirga kembali menghimbau untuk segera melakukan vaksinasi jika sudah waktunya.
"Usai vaksin mungkin bisa membuat badan tidak nyaman sementara waktu, apalagi yang nyupir ya kalau nyeri di lengan kan itu tidak nyaman. Jadi, lengkapi booster di saat tepat jika memang sudah waktunya."