UMKM
QRIS Solusi UMKM di Masa Pandemi
Penulis:Chairil Anwar
Editor:Chairil Anwar
Asisten Manajer Fungsi Implementasi Kebijakan Sistem Pembayaran Perwakilan BI Provinsi Lampung Triani Susanti saat memberikan materi mengenai QRIS dalam Workshop Jurnalistik Wartawan Regional Lampung 2021, Jumat (8/10/2021), di Grand Elty Krakatoa, Kalianda, Lampung Selatan.
LAMPUNG SELATAN – Masa pandemi Covid-19 yang berlangsung sampai saat ini telah mengakibatkan lesunya berbagai sektor seperti kesehatan, sosial, dan ekonomi. Keterbatasan masyarakat untuk melakukan mobilitas dan aktivitas menyebabkan permintaan terhadap barang/jasa menurun.
PDRB total konsumsi Lampung tahun 2020 terkontraksi hingga 3,37% (yoy), sehingga menyebabkan terganggunya produksi yang mengakibatkan turun bahkan hilangnya pendapatan dari pelaku usaha dan pekerja termasuk UMKM.
Menyikapi hal tersebut, Bank Indonesia (BI) telah menghadirkan fitur dalam aplikasi pembayaran bernama Quick Response Code Indonesian Standard atau QRIS. Fitur ini dapat menyederhanakan proses pembayaran karena dilakukan tanpa melalui kontak fisik.
Hal itu dikatakan oleh Asisten Manajer Fungsi Implementasi Kebijakan Sistem Pembayaran Perwakilan BI Provinsi Lampung Triani Susanti dalam Workshop Jurnalistik Wartawan Regional Lampung 2021, Jumat (8/10/2021), di Grand Elty Krakatoa, Kalianda, Lampung Selatan.
“Keterbatasan UMKM dan customers harus disiasati dengan fitur pembayaran yang dilakukan tanpa kontak fisik, yakni melalui QRIS. UMKM yang go digital dapat bertahan dari dampak pandemi,” kata dia dalam agenda yang menerapkan prokes ketat tersebut.
Selama pandemi, lanjut dia, terdapat peningkatan jumlah penyelenggara QRIS sebesar 34%. Kemudahan yang ditawarkan QRIS yang menyederhanakan pembayaran dengan QR Code antara lain lebih higienis tanpa kontak fisik, transaksi cepat dan tercatat, aman dan terlindungi karena diawasi BI, efisien tanpa uang kembalian dan bebas biaya administrasi, serta bagi UMKM tentu fitur ini dapat meningkatkan penjualan.
Workshop Jurnalistik Wartawan Regional Lampung 2021 dilaksanakan selama tiga hari, Jumat sampai Minggu (8–10/10/2021). Pada hari pertama, agenda pelatihan diisi oleh materi soal QRIS dan mengenai cinta, bangga, dan paham rupiah.
Pada hari kedua peserta disuguhkan materi kebanksentralan, komunikasi BI di era digital, serta materi jurnalistik dan media digital. Sementara itu, pada hari ketiga akan diisi oleh outbound. (RIL)