Pemprov Lampung Dorong Percepatan Pemerataan Kesejahteraan dan Perlindungan Guru di Lampung

2025-11-25T17:20:18.000Z

Penulis:Eva Pardiana

Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal.jpeg
Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal saat menghadiri ramah-tamah usai Upacara HUT ke-80 PGRI dan Hari Guru Nasional 2025 tingkat Provinsi Lampung di Sesat Agung Nuwo Balak, Gunung Sugih, Lampung Tengah, Selasa (25/11/2025).

LAMPUNG TENGAH — Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal menegaskan bahwa kualitas sumber daya manusia (SDM) menjadi kunci masa depan daerah. Hal tersebut disampaikan Gubernur saat menghadiri ramah-tamah usai Upacara HUT ke-80 PGRI dan Hari Guru Nasional 2025 tingkat Provinsi Lampung di Sesat Agung Nuwo Balak, Gunung Sugih, Lampung Tengah, Selasa (25/11/2025).

Dalam acara yang diikuti sekitar 1.700 guru dari berbagai jenjang, Gubernur Mirza menyampaikan bahwa peningkatan mutu pendidikan harus sejalan dengan peningkatan kesejahteraan dan perlindungan terhadap guru.

Gubernur menceritakan pengalaman masa kecilnya yang tumbuh dalam keluarga pendidik dan hidup di lingkungan para guru. Dari kisah itu, ia menegaskan bahwa profesi guru adalah pekerjaan penuh ketulusan dan pengorbanan.

"Saya melihat sendiri bagaimana guru mengajar dengan cinta dan kesabaran, meski gaji tak seberapa. Tapi Allah angkat derajat anak-anaknya," ujar Gubernur.

Gubernur mengungkap data menarik: dari 48 kepala dinas di Provinsi Lampung, 22 di antaranya merupakan anak dari guru. Di DPRD Lampung, sekitar 20 anggotanya juga berasal dari keluarga pendidik. "Ini bukti keberkahan profesi guru," ujarnya.

Gubernur kemudian menyinggung visi "Indonesia Emas 2045" yang diyakini membuat Indonesia menjadi salah satu negara terkaya di dunia. Namun, Gubernur mengingatkan bahwa kekayaan itu tidak otomatis membuat masyarakatnya sejahtera jika kualitas SDM tertinggal.

"Jangan sampai saat Lampung Tengah kaya, SDM kita masih miskin. Itu sebabnya Presiden Prabowo memprioritaskan pembangunan SDM," ucap Gubernur.

Gubernur menegaskan, saat ini pemerintah tengah melakukan percepatan perbaikan sekolah, pembangunan sekolah rakyat, sekolah Garuda, hingga rencana sekolah terintegrasi. Selain itu, pemerintah pusat sedang menyiapkan skema penyeragaman pembayaran guru dari TK hingga SMA agar tidak ada lagi kesenjangan.

Gubernur juga memastikan telah menyiapkan Peraturan Gubernur untuk memperkuat perlindungan guru di lapangan. Ia mengaku memahami keluhan guru terkait intimidasi atau oknum tertentu yang mengganggu proses belajar di sekolah.

"Awal tahun Pergub perlindungan guru akan selesai. Tidak boleh ada lagi yang mengganggu guru saat mengajar," tegasnya.

Gubernur menyoroti tantangan besar pendidikan Lampung, yaitu peringkat Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang masih berada di posisi 26 nasional dan terendah di Sumatra. Menurutnya, pendidikan menjadi faktor terbesar penurunan IPM, terutama karena biaya sekolah yang masih dirasa mahal.

"Komite SMA akan kita nolkan. Tidak boleh ada lagi putus sekolah," katanya.

Dalam kesempatan itu, Gubernur kembali menegaskan amanah besar yang diemban para guru. "Ada 2,2 juta anak sekolah di Lampung. Itu berarti ada 4,4 juta orang tua yang menitipkan masa depan mereka di tangan 170.000 guru," ujarnya.

"Guru adalah penyambung doa para orang tua, Jika guru mengajar dengan cinta dan ketulusan, insya Allah anak-anak kita akan diangkat derajatnya." ujar gubernur.

Sementara itu, Bupati Lampung Tengah Ardito Wijaya menyampaikan apresiasi dan ucapan selamat datang kepada para peserta dari seluruh kabupaten/kota. Ardito menyebut para guru yang hadir tampak cerah dan penuh semangat.

"Mungkin karena TPG baru cair," ujarnya disambut tawa hadirin.

Ardito menegaskan dukungan Kabupaten Lampung Tengah terhadap peningkatan kesejahteraan dan status para guru, termasuk percepatan pengangkatan guru paruh waktu menjadi P3K penuh waktu. Menurutnya, hal itu juga akan membantu APBD daerah karena guru penuh waktu dibiayai pusat.

"Enggak ada ruginya. Kami akan berusaha secepat mungkin," kata Ardito.

Ia juga menegaskan bahwa meski pemerintah daerah masih fokus memperbaiki infrastruktur pada tahun pertama, kesejahteraan guru PAUD dan non-PAUD tetap menjadi perhatian.

Adapun, Ketua PGRI Lampung Tengah Partila Umar dalam laporannya menyebut kegiatan tersebut mengusung tema "Guru Bermutu, Indonesia Maju, Bersama PGRI Wujudkan Indonesia Emas". Ia menegaskan bahwa peringatan ini bukan sekadar seremonial, melainkan bentuk penghormatan kepada profesi guru.

Partila menyampaikan empat harapan besar guru kepada pemerintah: perlindungan hukum yang lebih kuat, kepastian perpanjangan SK P3K, percepatan pengangkatan guru paruh waktu, serta peningkatan kesejahteraan guru PAUD yang sebagian masih menerima honor Rp150.000 hingga Rp300.000 per bulan.

"Guru tidak meminta banyak. Mereka hanya ingin dihargai, dilindungi, dan diberi kepastian," ujarnya.

Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Pemkab Lampung Tengah atas dukungan anggaran kegiatan yang bersumber dari APBD setempat.

Acara ditutup dengan pemberian apresiasi kepada Admin KTA Digital paling responsif dari Kabupaten Lampung Tengah, Admin KTA Digital teraktif dan inovatif dari Kabupaten Way Kanan, serta penghargaan kepada Kabupaten Pringsewu sebagai Juara Umum Porsenijar tingkat Provinsi Lampung. (*)