Listrik PLN Ubah Wajah Pertanian Trimomukti: Dari Ketergantungan Hujan Menuju Tiga Kali Panen

Eva Pardiana - Selasa, 25 November 2025 17:14
Listrik PLN Ubah Wajah Pertanian Trimomukti: Dari Ketergantungan Hujan Menuju Tiga Kali PanenListrik PLN Ubah Wajah Pertanian Trimomukti Dari Ketergantungan Hujan Menuju Tiga Kali Panen (sumber: PLN UID Lampung)

LAMPUNG SELATAN – Trimomukti, sebuah desa di Kecamatan Candipuro, Lampung Selatan, memiliki hamparan lahan sawah seluas 1.300 hektare. Selama bertahun-tahun, kehidupan para petani berjalan dalam ritme yang sama: menunggu hujan, satu kali tanam, lalu kembali menunggu hujan berikutnya. Keterbatasan air menjadi faktor utama yang menghambat produktivitas pertanian di desa ini. Namun, tahun ini langkah petani terasa lebih ringan dengan hadirnya listrik di area persawahan, sebuah tanda bahwa perubahan besar telah tiba.

Di antara hamparan sawah yang menghijau, pompa air kini berdengung halus. Bukan lagi mesin alkon atau genset berbahan bakar solar yang penuh asap dan sering mengalami kerusakan, melainkan pompa listrik yang stabil, lebih bersih, dan hemat biaya. Untuk pertama kalinya, petani Trimomukti dapat menanam tiga kali dalam setahun. Ini bukan hanya soal peningkatan panen, tetapi awal dari babak baru dalam perjalanan pertanian desa tersebut.

Transformasi ini dimulai ketika PLN membangun infrastruktur kelistrikan secara masif di Trimomukti. Empat unit gardu dengan total kapasitas 310 kVA, 60 tiang Jaringan Tegangan Menengah, 14 tiang Jaringan Tegangan Rendah, serta lebih dari 4 kilometer jaringan listrik kini berdiri dan beroperasi. Selain itu, PLN juga menyediakan solusi energi bersih berbasis hybrid dengan daya 900 VA dan 3.500 VA untuk memastikan pasokan listrik tetap stabil bagi kebutuhan pertanian intensif.

Dampaknya langsung terasa. Biaya operasional petani yang sebelumnya mencapai Rp5 juta per musim karena penggunaan solar, kini turun menjadi sekitar Rp3 juta. Selisih Rp2 juta per musim bukanlah angka kecil—jumlah tersebut dapat digunakan untuk membeli pupuk, obat hama, ataupun menambah tabungan untuk perbaikan lahan.

Bagi Komang Andriani, petani yang bertahun-tahun mengandalkan alkon, perubahan ini layaknya pindah dari masa lalu menuju masa depan yang lebih modern.

“Dengan listrik, kami lebih hemat dan lebih tenang. Air tinggal pencet, langsung mengalir. Tidak seperti alkon yang sering rewel dan mahal. Terima kasih kepada pemerintah dan PLN yang sudah peduli pada kami sebagai petani. Semoga petani Indonesia semakin sukses dan sejahtera,” ujarnya dengan mata berbinar, melihat aliran air yang kini tidak pernah terputus.

Suwarno, petani setempat lainnya, merasakan manfaat yang bahkan lebih besar.

“Dengan air yang tercukupi dan biaya operasional jauh lebih ringan, hasil panen kami meningkat dan pendapatan menjadi lebih stabil. Dampaknya langsung terasa untuk kebutuhan keluarga, pendidikan anak-anak, dan pengembangan usaha tani kami,” tuturnya sambil menunjukkan tanaman padinya yang tumbuh lebih merata.

Manfaat listrik di Trimomukti tidak hanya berhenti pada peningkatan produktivitas panen. Ketika pompanisasi berjalan baik dan program smart farming mulai diterapkan, desa ini mulai menarik perhatian dari luar. Pemerintah daerah kemudian membangun akses jalan yang lebih layak, memudahkan mobilitas hasil pertanian menuju pasar dan penggilingan padi. Jalan desa yang dulunya sulit dilalui saat musim hujan kini menjadi jalur produktivitas baru.

Perubahan tersebut turut berdampak pada nilai jual lahan sawah. Dengan pasokan air yang stabil dan didukung infrastruktur memadai, harga lahan pertanian di Trimomukti mengalami peningkatan signifikan. Sawah yang dulu dianggap sebagai “lahan risiko” kini menjadi aset menjanjikan dengan potensi hasil yang lebih tinggi. Para petani merasakan peningkatan nilai ini sebagai bentuk pengakuan bahwa desa mereka telah “naik kelas”.

Smart farming yang ditunjang listrik, pompa air, jaringan yang andal, serta akses jalan yang baik telah menjadikan Trimomukti contoh nyata bagaimana energi mampu mengubah wajah sebuah desa.

Di Trimomukti, listrik bukan hanya mengalir di kabel-kabel. Ia mengalir dalam kehidupan para petani—memberi mereka kesempatan untuk merencanakan masa depan tanpa harus menunggu belas kasihan cuaca. Ketika listrik hadir, harapan tumbuh. Ketika smart farming diterapkan, desa bergerak maju. Dan ketika infrastruktur dibangun, nilai desa turut terangkat.

PLN hadir untuk rakyat, membawa perubahan, membuka kesempatan, dan menjaga asa agar petani Indonesia semakin berdaulat dan sejahtera. (*)

Bagikan

RELATED NEWS