Pembiayaan Bank Syariah Tumbuh 17,09 Persen (Yoy)

2023-07-31T10:18:15.000Z

Penulis:Yunike Purnama

Editor:Redaksi

Bank Indonesia (BI) melaporkan pembiayaan perbankan syariah mampu tumbuh lebih tinggi dibandingkan kredit perbankan nasional pada enam bulan pertama tahun ini
Bank Indonesia (BI) melaporkan pembiayaan perbankan syariah mampu tumbuh lebih tinggi dibandingkan kredit perbankan nasional pada enam bulan pertama tahun ini

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) melaporkan pembiayaan perbankan syariah mampu tumbuh lebih tinggi dibandingkan kredit perbankan nasional pada enam bulan pertama tahun ini. Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, pembiayaan syariah tumbuh tinggi sebesar 17,09% secara tahunan (yoy).

"Sementara kredit industri perbankan berhasil tumbuh 7,76% yoy," ujarnya dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI.

Pertumbuhan kredit perbankan pada Juni 2023 justru lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang mencapai 9,39% yoy. Perry mengatakan, kredit perbankan tumbuh melambat karena menurunnya permintaan kredit dari dunia usaha. 

"Di tengah longgarnya sisi penawaran oleh tersedianya likuiditas, tingginya rencana penyaluran kredit, serta longgarnya standar penyaluran kredit perbankan, korporasi cenderung mempercepat pelunasan kredit, dan berperilaku wait and see dalam meningkatkan rencana investasinya ke depan," jelas Perry. 

Sementara itu, hasil survei perbankan oleh Bank Indonesia, mengindikasikan penyaluran kredit baru perbankan pada Juni 2023 melambat dibandingkan bulan sebelumnya. 

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono mengatakan, hal itu terindikasi dari nilai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) penyaluran kredit baru pada Juni 2023 yang tercatat sebesar 81,7%. Angka ini sedikit lebih rendah dari SBT 82,6% pada bulan sebelumnya.

"Faktor utama yang mempengaruhi penyaluran kredit baru tersebut antara lain permintaan pembiayaan dari nasabah, prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan, serta tingkat persaingan usaha dari bank lain," ujar Erwin dalam keterangan tertulis. 

Namun, dia menyampaikan, untuk keseluruhan triwulan II 2023, penawaran penyaluran kredit baru dari perbankan diproyeksikan meningkat.

Dalam hasil survei tersebut, BI juga mencatat pembiayaan korporasi pada Juni 2023 terindikasi meningkat. Hal tersebut tercermin dari SBT pembiayaan korporasi sebesar 17,8%, lebih tinggi dari SBT 12,5% pada Mei 2023.

"Mayoritas pembiayaan bersumber dari dana sendiri diikuti pembiayaan yang berasal dari pemanfaatan fasilitas kelonggaran tarik, yang keduanya meningkat dibanding bulan sebelumnya," jelas Erwin.

Sementara dari sisi rumah tangga, permintaan pembiayaan baru terindikasi tumbuh terbatas pada Juni 2023. Mayoritas rumah tangga mengajukan jenis pembiayaan berupa kredit multiguna dan memilih bank umum sebagai sumber utama penambahan pembiayaan.

"Sumber pembiayaan lainnya yang menjadi preferensi rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan antara lain koperasi dan leasing," imbuh Erwin. (*)