generasi milenial
Penulis:Yunike Purnama
Editor:Yunike Purnama
BANDARLAMPUNG - PT Pegadaian optimistis terhadap perkembangan ekonomi negara pada 2022 mendatang. Selain karena banyak data perekonomian yang telah bergerak ke arah positif, dua parameter utama PT Pegadaian juga menunjukkan perkembangan yang baik.
"Harga emas tidak turun lagi, karena 2020 puncaknya dan sekarang rasanya sudah mulai flat. Suku bunga juga rasanya masih manageable di level ini [3,5-3,75] atau mungkin naik sedikit," kata Direktur Teknologi Informasi dan Digital PT Pegadaian Teguh Wahyono dalam webinar Digital Transformation for Resilience and Competitiveness in Post-Pandemic Era, Kamis (23/12/2021).
"Itulah tahun depan kami merencanakan tumbuh double digit lagi, terutama dengan mengoptimalkan kolaborasi dan digital ecosystem yang segmen ultra mikronya masih sangat besar jumlahnya," tambahnya.
Ekosistem digital itu sendiri dipandang menjadi suatu tantangan oleh Pegadaian. Pasalnya, masih banyak pelanggan Pegadaian yang belum melek digital. "Itulah kenapa kami sekarang giat melakukan penyuluhan digital, bagaiman mengajak masyarakat untuk mengenal produk-produk pegadaian yang digital," jelas Teguh.
Tantangan ini dinilai Teguh juga menjadi ranah bagi BUMN untuk turut berupaya mengatasinya. "Saya kira peran BUMN ada di situ, untuk mengedukasi masyarakat untuk go digital," terangnya.
Selain itu, Teguh menjelaskan kebanyakan nasabah Pegadaian masih senang menggunakan transaksi tunai. Dalam hal ini, Teguh meminta Bank Indonesia (BI) sebagai regulator terkait untuk mendorong implementasi QRIS atau sistem pembayaran digital lainnya, "yang memang secara ekosistem nanti akan membiasakan masyarakat untuk cashless."
Upaya tersebut juga perlu didukung dengan pengembangan digital talent guna mendorong peningkatan industri dari sisi digital.
"PR kita bersama memang bagaimana kita menciptakan talent yang ke depan akan mendukung industri ini maju lebih baik dari sisi digital," tuturnya. (*)