Nilai Outstanding Piutang Pembiayaan di Lampung Tumbuh 13,44 Persen (Yoy)

2023-03-08T08:55:17.000Z

Penulis:Yunike Purnama

Editor:Redaksi

Nilai outstanding piutang pembiayaan di Lampung tumbuh 13,44% yoy pada Desember 2022 menjadi sebesar Rp8,75 triliun dari sebesar Rp7,72 triliun di tahun 2021, sejalan dengan pertumbuhan piutang pembiayaan nasional yang tumbuh 13,48% per Desember 2022.
Nilai outstanding piutang pembiayaan di Lampung tumbuh 13,44% yoy pada Desember 2022 menjadi sebesar Rp8,75 triliun dari sebesar Rp7,72 triliun di tahun 2021, sejalan dengan pertumbuhan piutang pembiayaan nasional yang tumbuh 13,48% per Desember 2022.

BANDARLAMPUNG - Nilai outstanding piutang pembiayaan di Lampung tumbuh 13,44% yoy pada Desember 2022 menjadi sebesar Rp8,75 triliun dari sebesar Rp7,72 triliun di tahun 2021, sejalan dengan pertumbuhan piutang pembiayaan nasional yang tumbuh 13,48% per Desember 2022. 

Kepala Bagian Pengawasan IKNB, Pasar Modal dan EPK Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Lampung Tri Reswanti mengatakan, “Hal ini disebabkan semakin meningkatnya mobilitas masyarakat yang mendorong permintaan pembiayaan di sektor otomotif dan alat berat,”papar Tri dalam Media Update Kinerja Industri Jasa Keuangan di Provinsi Lampung pada Selasa, 7 Maret 2023. 

“Dengan diperpanjangnya stimulus relaksasi restrukturisasi kredit hingga 17 April 2023, jumlah kontrak pembiayaan di Provinsi Lampung yang disetujui relaksasi kreditnya sebanyak 112.451 kontrak atau meningkat 199 kontrak (0,17% qoq) dengan total outstanding pokok kredit yang direlaksasi sebesar Rp4.729 miliar atau meningkat sebesar Rp11 miliar (0,23% qoq) per Desember 2022,”tambahnya. 

Asuransi 

Untuk kinerja sektor asuransi, pendapatan premi asuransi di Provinsi Lampung tercatat tumbuh sebesar 3,93% menjadi sebesar Rp2,13 triliun , yang didorong oleh premi asuransi umum sebesar Rp0,92 triliun.  

Di sisi lain, klaim asuransi juga mengalami peningkatan sebesar 40,42% menjadi sebesar Rp1,52 triliun  pada Desember 2022. Hal ini sejalan dengan pendapatan premi asuransi nasional yang tumbuh sebesar 1,06% yoy yang juga turut didorong oleh premi asuransi umum sebesar Rp15,03 triliun. 

Pembiayaan ULaMM 

Penyaluran pembiayaan ULaMM tercatat terkontraksi sebesar 19,28% (yoy), turun sebesar Rp43 miliar yaitu tercatat sebesar Rp180M pada Desember 2022 dengan NPL sedikit meningkat menjadi sebesar 2,57% dibandingkan bulan sebelumnya (November 2022 sebesar 2,42%). 

Sementara penyaluran pembiayaan Mekaar tercatat tumbuh sebesar 26,11% (yoy), meningkat sebesar Rp348M yaitu tercatat sebesar Rp1.681M pada Desember 2022 dengan NPL sedikit meningkat menjadi 0,04% dibandingkan bulan seelumnya (November 2022 sebesar 0,02%). (*)