Lebih dari 9 Juta Orang Alami Depresi, Banyak yang Tidak Sadar

2024-10-10T21:27:37.000Z

Penulis:Eva Pardiana

Editor:Eva Pardiana

Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung, bekerja sama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M), meluncurkan program Campus Sehat Jiwa, Kamis (10/10/2024) di ballroom kampus setempat.
Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung, bekerja sama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M), meluncurkan program Campus Sehat Jiwa, Kamis (10/10/2024) di ballroom kampus setempat.

BANDAR LAMPUNG – Hari Kesehatan Mental Sedunia yang diperingati setiap 10 Oktober menjadi momen penting untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kesehatan mental, terutama di kalangan mahasiswa. Dalam rangka peringatan tersebut, Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung, bekerja sama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M), meluncurkan program Campus Sehat Jiwa, Kamis (10/10/2024) di ballroom kampus setempat.

Acara tersebut mengusung tema "Keutuhan Diri melalui Kesehatan Mental" dan diisi dengan talkshow bersama narasumber yang kompeten di bidangnya, seperti Prof. Mein Woei Suen, Ph.D dari Taiwan dan Dr. Muhammad Zein Permana, S.Psi, M.Si, dosen psikologi dari Universitas Jenderal Achmad Yani. Diskusi dalam talkshow ini berfokus pada pentingnya menjaga kesehatan mental dalam kehidupan akademik dan sosial mahasiswa, serta menghadapi tantangan seperti tekanan akademis, kecemasan, dan beban sosial.

Dalam pemaparannya, Dr. Muhammad Zein Permana menyoroti masalah utama terkait kesehatan mental di Indonesia, yaitu rendahnya tingkat kesadaran. "Banyak orang tidak menyadari bahwa mereka sedang mengalami masalah kesehatan mental, sehingga bingung mencari cara untuk mendapatkan perawatan yang tepat," jelasnya.

Data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) menunjukkan bahwa prevalensi depresi di Indonesia pada tahun 2024 adalah sekitar 3,7% dari total populasi. Ini berarti lebih dari 9 juta orang mengalami depresi. Gangguan kecemasan juga meningkat, dengan prevalensi sekitar 16% pada tahun 2024, naik dari 9,8% pada tahun sebelumnya.

Ia juga menekankan pentingnya interaksi sosial dalam menjaga kesehatan mental. “Berbagi cerita atau curhat dengan orang terdekat adalah metode yang efektif untuk menjaga keseimbangan mental. Namun, gaya hidup individualistis dapat menghambat mahasiswa untuk terbuka dengan masalah yang mereka alami,” tambahnya.

Salah satu peserta, Febi Putri Lestari, seorang mahasiswa, mengungkapkan bahwa acara ini membuatnya lebih percaya diri untuk berbicara tentang perasaannya. "Dengan adanya talkshow ini, saya merasa lebih nyaman untuk curhat kepada orang lain, dan tidak lagi merasa sendirian dengan masalah yang saya hadapi," ujarnya.

Acara Campus Sehat Jiwa ini diharapkan mampu mengurangi stigma terkait kesehatan mental di kalangan mahasiswa. Dengan semakin terbukanya diskusi mengenai isu-isu kesehatan mental, para mahasiswa diharapkan lebih berani untuk mencari dukungan dan bantuan yang mereka butuhkan.

UIN Raden Intan Lampung berkomitmen untuk terus mendukung kesehatan mental seluruh mahasiswa guna menciptakan lingkungan kampus yang lebih sehat, inklusif, dan peduli terhadap kesehatan jiwa. (*)

Reporter: Winda Adelia & Arfa Ivanda