PTPN VII
Penulis:Yunike Purnama
Editor:Redaksi
BANDAR LAMPUNG - Ketua Ikatan Keluarga Besar Istri (IKBI) PTPN VII Hermin Ryanto membuka acara memperingati Hari Ibu ke 94 Tahun 2022.
Istri Direktur PTPN VII Ryanto Wisnuardhy mengajak setiap ibu untuk menjadi pandu terbaik untuk keluarganya dengan menjaga derajat dan martabat dirinya.
“Alloh SWT Tuhan Yang Maha Esa memberi kedudukan yang mulia kepada seorang ibu tiga tingkat dibanding seorang ayah. Tentu, ibu yang derajatnya tinggi adalah ibu yang bisa menjaga diri dari perbuatan buruk,” kata Hermin di GSG Kantor Direksi PTPN VII, Sabtu, 17 Desember 2022.
Peringatan Hari Ibu di lingkungan PTPN VII diisi dengan kegiatan pelestarian dan menumbuhkan cinta kepada warisan budaya wastra tradisional.
Memilih tema: “Kilau Budaya: Jamo-Jamo Gham Begaya Adat Nusantara” panitia menggelar lomba fashion show bernuansa etnik. Seluruh Pengurus IKBI, termasuk IKBI Unit-Unit Kerja, dan IKBI Anak Perusahaan mengikuti agenda ini.
Hadir pada acara tersebut, Direktur PTPN VII Ryanto Wisnuardhy dan SEVP Business Support PTPN VII Okta Kurniawan sebagai pembina IKBI. Para penonton bukan hanya yang hadir secara langsung, tetapi juga yang mengikuti secara virtual dari masing-masing Unit Kerja di Lampung, Sumsel, dan Bengkulu.
Hermin mengatakan, seorang ibu dimuliakan karena beban yang ditanggung memang begitu berat. Ia sengaja mengutip hadis itu agar para ibu tidak mudah mengeluh dengan keadaan.
“Takdir seorang ibu memang demikian berat, tetapi imbalan dari Alloh SWT juga amatlah indah. Itu harus kita syukuri agar hidup kita terasa aman, nyaman, dan membanggakan. Menjadi ibu adalah ibadah sepanjang hayat dan imbalannya pasti surga,” kata dia.
Kepada para ibu yang juga istri karyawan PTPN VII, Hermin mengajak terus mendukung dan memotivasi suaminya untuk terus bekerja keras dan berprestasi. Dukungan para istri, kata dia, sangat berarti karena hampir tidak ada seorang suami yang mampu bekerja baik tanpa pendampingan istri yang baik.
“Kita harus memotivasi para suami kita untuk lebih baik lagi bekerja untuk perusahaan. Para istri karyawan harus menjadi gairah bagi para suami untuk berprestasi. Kita diberi rezeki oleh Tuhan melalui perusahaan ini, maka mari kita jaga,"paparnya.
Sementara itu dalam sambutannya, Direktur PTPN VII Ryanto Wisnuardhy menyatakan dukungan penuh kepada kegiatan IKBI. Ia juga memberi gambaran tentang kondisi dan kinerja perusahaan saat ini yang sedang mengalami banyak ujian dan perubahan.
“Kondisi perusahaan saat ini cukup baik, tetapi tidak sebaik kinerja tahun lalu. Tahun ini ada banyak faktor ekternal, seperti fluktuasi harga komoditas, cuaca yang terlalu banyak hujan, dan regulasi yang masih situasional. Tetapi, kita bersyukur sudah jauh lebih baik dari beberapa tahun lalu,” kata dia.
Ryanto juga menginformasikan beberapa roadmap perusahaan dalam beberapa bulan ke depan. Seiring perubahan model bisnis yang merupakan program transformasi Holding Perkebunan Nusantara (HPN), nama PTPN VII kemungkinan besar akan segera berganti.
“Saya informasikan kepada Ibu-ibu semua, bahwa kemungkinan besar nama PTPN VII ini tidak ada lagi dan bergabung dengan subholding Supporting.co yang akan segera dibentuk. Jadi, ibu-ibu nanti jangan kaget kalau suaminya ganti baju. Dan yang pasti, meskipun berganti nama, tidak akan ada pengurangan hak-hak normatif karyawan,” kata dia.
Ryan juga meminta dukungan semua istri karyawan untuk terus mendampingi suaminya bekerja dengan terus memberi semangat. Sebab, hingga saat ini kondisi perusahaan masih membutuhkan kerja keras agar bisa lebih sehat dan kuat lagi.
Agenda promodi wastra atau busana adat Nusantara yang menjadi tema Hari Ibu ke 94 PTPN VII berjalan meriah. Sejak pagi, halam dan ruang Gedung Serba Guna PTPN VII sudah bernuansa Nusantara.
Puluhan ibu-ibu yang berdandan cantik mengenakan aneka budaya nusantara yang didominasi warna-warna emas berkombinasi merah dan putih.
Panitia mendesain halaman Gedung yang luas tersebut menyerupai zebra cross sebagaimana catwalk highway untuk melenggak-lenggok model. Usai seremoni yang diselingi beberapa penampilan kreasi seni tari dan seni suara dari IKBI Sumsel, Bengkulu, dan Bandar Lampung, lomba fashion show langsung dimulai.
Lomba yang dinilai oleh juri independen mengetengahkan lima kategori. Pertama, kategori Teretnik (paling bernuansa etnik), Terfashion (paling fashionable), Terheboh (paling dahsyat), Terkasual (paling santai), dan Tergemes (paling nggemesin).
Meskipun terkesan seru-seruan, peserta tampak antusias dan mengikuti acara dengan serius. Pada umumnya, peserta mengusung tema busana yang diadobsi dari daerah unit kerja PTPN VII masing-masing. (*)