Penulis:Yunike Purnama
Editor:Yunike Purnama
BANDARLAMPUNG - Langit mendung tak menyurutkan semangat pesepeda Vidi Widyastomo menuju titik final tepatnya di area perbatasan Bandar Lampung Tugu Selamat Datang Raden Intan dalam rangka melanjutkan kampanye #BirukanLangit dengan tema 'Dari Titik Nol Indonesia Menuju Nol Emisi Karbon,'
Event yang digagas Journey From Zero (JFZ) sebuah proyek kolaboratif bersama PT Rimba Makmur Utama (RMU), pemilik dan pengelola inisiatif restorasi ekosistem Katingan Mentaya Project dan Athletica Company (Athletica), perusahaan di industri olahraga mengajak masyarakat untuk mengurangi emisi karbon, melalui kegiatan bersepeda dengan mengayuh satu sepeda oleh dua belas pesepeda secara bersambung.
Vidi merupakan pesepeda ke-6 yang menepuh perjalanan Palembang - Lampung dengan jarak 381 km, sekaligus menjadi Journey terakhir di Sumatera.
Perjalanan pertamanya ke Lampung dengan sepeda kali ini disambut langsung Korwil Bike To Work Lampung Davy Eka Saputra, Ketua ISSI Lampung Richard Tanoto dan Perwakilan dari Komunitas sepeda yang ada di Bandar Lampung seperti Trol, Goweser Lampung, Goweser Bandar Lampung, Federal Lampung dan masih banyak lagi.
Euforia makin menarik sesampainya di Bandar Lampung dengan pengalungan peci dan kain tapis khas Lampung hasil karya warga binaan Lapas Kelas I Bandar Lampung yang dipakai keliling kota tapis berseri.
Perjalanan Palembang - Lampung sebelumnya ditempuh Vidi selama dua hari mulai Kamis, 21 Juli 2022 sampai pada Jumat, 22 Juli 2022 pukul 17:30 WIB dengan menggunakan sepeda yang terbuat unik dari bambu.
Misi membawa kampanye #BirukanLangit, Vidi mengajak masyarakat terus bersepeda untuk mengurangi emisi karbon agar kualitas udara tetap terjaga. Selain itu, pengalaman bersepeda, interaksi masyarakat sekitar sambil menikmati keindahan alam juga menjadi momen yang tidak terlupakan.
Kemudian, terkait kendala selama perjalanan Palembang - Lampung tetap ada. Sempat melewati beberapa zona merah di kabupaten Mesuji hingga kendala medan jalan tetap harus dijalani. Tetapi dengan strategi yang sudah direncanakan, alhasil dapat menjalankan perjalanan dengan lancar.
"Sempat lewat zona merah, Alhamdulillah sampainya waktu Maghrib dan disarankan bermalam di Polres Mesuji dan dilanjutkan perjalanan esok paginya menuju Bandar Lampung,"papar Vidi.
Ia juga mengucapkan terimakasih atas sambutan antusias dari Komunitas Sepeda Lampung. "Terima kasih para riders atas sambutan yang antusias di Bandar Lampung, saya juga ikut bangga menjadi bagian dari event JFZ melalui kampanye #BirukanLangit mengajak masyarakat mengurangi emisi karbon agar kualitas udara tetap bersih," paparnya.
Selanjutnya Korwil Bike To Work Lampung Davy Eka Saputra menambahkan, "Selamat datang di Bandar Lampung Raiders Vidi Widyastomo, pada prinsipnya kami akan terus mendukung program zero emisi seperti yang dilakukan tim Journey from Zero. Terimakasih kepada Vidi sudah menginspirasi untuk terus menjaga arti pentingnya menjaga kualitas udara dengan cara membirukan langit," ujar Davy.
Corporate Communication Director, PT Rimba Makmur Utama, Maria D Dwianto mengatakan, langkah tersebut menjadi bagian dari kampanye #BirukanLangit yang mengusung tema “Dari Titik Nol Indonesia Menuju Nol Emisi Karbon”.
JFZ melibatkan pesepeda yang mengayuh dari Banda Aceh hingga Bali dan ke seluruh Indonesia. Dengan sepeda yang dikendarai secara estafet oleh 12 pesepeda.
Campaign birukan langit ini telah di mulai pada tanggal 15 Juni 2022 yang lalu oleh Bob Aria Bharunal rute Aceh - Medan. Dilanjutkan Nikasius Dirgahayu dengan rute Medan - Rantau Prapat. Kemudian Rachmat Wijayanto menjadi pesepeda etape ke 3 rute Rantau Prapat - Pekanbaru.
Sedangkan etape 4 dilanjutkan oleh Yayak M rute Pekanbaru-Jambi. Selanjutnya Jambi-Palembang di etape 5 turun sebagai pesepeda adalah salah satu pesepeda bernama Rano Prayonda yang merupakan pesepeda ke-5.
Dilanjutkan di etape 6 turun sebagai pesepeda Vidi Widyastomo rute Palembang-Lampung. Selanjutnya, untuk etape 6 turun pesepeda ke-7 Arie Apriludy atau yang dikenal Arie Dagienk rute Lampung-Jakarta yang merupakan Journey terakhir di Sumatera dengan total jarak tempuh dari Banda Aceh hingga Lampung 2.390 km. (*)